Dampak PSBB, mahasiswa luar Kota Pekanbaru peroleh bantuan sembako
5 Mei 2020 07:05 WIB
Gubernur Riau Syamsuar (kedua kiri) menyampaikan keterangan pers tentang persiapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kesehatan, di Posko Gugus Tugas Penangangan COVID-19 Provinsi Riau di Pekanbaru, Riau, Senin (13/4/2020). Untuk mecegah meluasnya penyebaran virus Corona (COVID-19), Gubernur Riau mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menaati peraturan-peraturan di saat diberlakukanya PSBB di Kota Pekanbaru. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/wsj.
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau memrogramkan ratusan mahasiswa asal luar Kota Pekanbaru yang bertahan di kota itu akibat dampak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bakal tetap menerima bantuan sembako agar kebutuhan pangan mereka bisa terbantu dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Untuk teknis penyaluran bantuan paket sembako itu maka mereka akan didata satu per satu agar bantuan itu tepat sasaran," kata Kabag Humas Setda Kota Pekanbaru Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, kini tercatat baru sebanyak 586 orang.mahasiswa asal Universitas Lancang Kuning Pekanbaru dari luar daerah yang mengajukan diri sebagai calon penerima bantuan paket sembako tersebut.
Proses pengajuannya, kata dia, harus lewat satu organisasi yang menaungi para mahasiswa tersebut. Sedangkan sejumlah mahasiswa mengaku sudah menyampaikan perihal pengajuan usulan peserta yang memperoleh sembako itu kepada rektor.
"Jadi pendataan tetap sesuai nama dan alamat, dan mereka bisa menyertakan KTP atau kartu mahasiswa," katanya.
Selain memberikan bantuan paket sembako, kata dia, Pemerintah Kota Pekanbaru juga memroses pemulangan ke daerah asalnya. Sebab mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Pekanbaru adalah anak-anak yang harus dibantu.
Karena itu, mereka mempersilakan mahasiswa dari kampus lain mengajukan bantuan ke pemerintah kota.
"Tentunya mahasiswa tersebut melampirkan KTP dan kartu mahasiswa agar bantuan itu tepat sasaran. Kalau belum bisa pulang ya silahkan tetap tinggal di sini, kita akan memberikan bantuan sembako," demikian Mas Irba Sulaiman.
Baca juga: Gubernur Riau: Kota Pekanbaru sudah zona merah COVID-19
Baca juga: Bertambah satu, kasus COVID-19 di Pekanbaru bertambah jadi 20 orang
Baca juga: Dapur umum Riau distribusikan 1.100 kotak makanan saat PSBB
Baca juga: 40.000 warga Pekanbaru akan dapat bantuan selama PSBB
"Untuk teknis penyaluran bantuan paket sembako itu maka mereka akan didata satu per satu agar bantuan itu tepat sasaran," kata Kabag Humas Setda Kota Pekanbaru Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, kini tercatat baru sebanyak 586 orang.mahasiswa asal Universitas Lancang Kuning Pekanbaru dari luar daerah yang mengajukan diri sebagai calon penerima bantuan paket sembako tersebut.
Proses pengajuannya, kata dia, harus lewat satu organisasi yang menaungi para mahasiswa tersebut. Sedangkan sejumlah mahasiswa mengaku sudah menyampaikan perihal pengajuan usulan peserta yang memperoleh sembako itu kepada rektor.
"Jadi pendataan tetap sesuai nama dan alamat, dan mereka bisa menyertakan KTP atau kartu mahasiswa," katanya.
Selain memberikan bantuan paket sembako, kata dia, Pemerintah Kota Pekanbaru juga memroses pemulangan ke daerah asalnya. Sebab mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Pekanbaru adalah anak-anak yang harus dibantu.
Karena itu, mereka mempersilakan mahasiswa dari kampus lain mengajukan bantuan ke pemerintah kota.
"Tentunya mahasiswa tersebut melampirkan KTP dan kartu mahasiswa agar bantuan itu tepat sasaran. Kalau belum bisa pulang ya silahkan tetap tinggal di sini, kita akan memberikan bantuan sembako," demikian Mas Irba Sulaiman.
Baca juga: Gubernur Riau: Kota Pekanbaru sudah zona merah COVID-19
Baca juga: Bertambah satu, kasus COVID-19 di Pekanbaru bertambah jadi 20 orang
Baca juga: Dapur umum Riau distribusikan 1.100 kotak makanan saat PSBB
Baca juga: 40.000 warga Pekanbaru akan dapat bantuan selama PSBB
Pewarta: Frislidia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: