Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Commuter Jabodetabek menanggapi adanya tiga pengguna kereta rel listrik (KRL) yang positif COVID-19 setelah dites swab PCR oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangannya di Jakarta, Senin menyebutkan dari sampel 325 orang pengguna KRL pada Senin pagi tersebut, hasilnya sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat yaitu ditemukan tiga orang atau kurang dari satu persen dari pengguna yang dites hasilnya positif.

“Meski persentasenya sangat rendah, kami tetap berupaya meningkatkan berbagai upaya pencegahan terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan prokotol pencegahan COVID-19 di transportasi publik, jaga jarak fisik, dan mengendalikan kepadatan pengguna di KRL,” katanya.

Dia menambahkan indikasinya ketiga pengguna tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang sebelumnya tidak pernah mengetahui bahwa mereka positif COVID-19.

Menurut dia, penyebaran virus ini sendiri dapat terjadi dimanapun, termasuk di lokasi kerja, di pasar-pasar, maupun kemungkinan lokasi lainnya yang didatangi para pengguna.

Namun selama ini pihaknya mengaku tetap melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memerangi virus tersebut dengan cek suhu tubuh, wastafel di stasiun dan wajib menggunakan masker dan aturan lainnya.

“Selama ini PT KCI juga telah mengikuti prokotol Pencegahan COVID-19 di transportasi publik, bahkan sejak sebelum berlakunya PSBB,” ujarnya.

Anne menjelaskan seluruh pengguna wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun dan KRL.

Kedua, PT KCI melaksanakan cek suhu tubuh bagi seluruh pengguna maupun petugas di stasiun. Pada sepuluh stasiun juga telah dipasang thermal scanner yang mampu mendeteksi suhu tubuh ratusan pengguna dalam waktu bersamaan.

Ketiga, PT KCI menyediakan wastafel tambahan yang dipasang pada lokasi-lokasi yang sering dilalui pengguna KRL agar dapat digunakan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum maupun sesudah naik KRL di lebih dari 40 Stasiun.

Kemudian, PT KCI juga menyediakan hand sanitizer di dalam KRL maupun di stasiun.

Selain itu KCI juga berupaya mengendalikan kepadatan pengguna dan tercapainya jaga jarak fisik melalui, yakni KCI telah melengkapi seluruh kereta dengan marka pada bangku dan tempat duduk untuk mengatur posisi pengguna agar tercipta jarak aman.

Pentingnya mengatur posisi ini juga senantiasa diingatkan kepada pengguna melalui pengumuman di stasiun, di dalam kereta, hingga melalui petugas pengawalan kereta yang berpatroli.

Edukasi dibuat dalam bentuk marka dan pengumuman-pengumuman juga merupakan upaya agar pengguna tidak harus selalu bertatap muka dengan petugas sejalan dengan prinsip jaga jarak fisik.

KCI telah bekerja sama dengan TNI melalui Marinir dan Kodim setempat, Polri melalui kehadiran 74 personil brimob di sebelas stasiun, dan satpol PP maupun Dinas Perhubungan di stasiun.

Baca juga: Tes swab di stasiun Bogor untuk petakan potensi COVID-19 di KRL
Baca juga: Masih banyak warga Bogor wajib "ngantor" ke Jakarta