Jakarta (ANTARA) - Zoom dikabarkan tengah menambah cara bagi admin rapat untuk dapat melaporkan peserta, sebagai salah satu langkah perusahaan untuk melacak peserta yang tidak diundang melakukan "Zoombombing."

Dikutip dari The Verge, Rabu, Zoom mengatakan fitur pelaporan akan tersedia dalam pembaruan yang dijadwalkan rilis pada Minggu, 26 April.

Baca juga: Penjelasan peneliti Kasperksy soal potensi serangan siber pada Zoom

Baca juga: Pengalaman WFH kena Zoombombing, kenapa bisa terjadi?


"Fitur ini akan menghasilkan laporan yang akan dikirim ke tim Zoom Trust and Safety untuk mengevaluasi setiap penyalahgunaan platform dan memblokir pengguna jika perlu," kata Zoom. Admin rapat dapat mengaktifkan pengaturan tersebut.

Karena penggunaan Zoom meroket selama pandemi COVID-19, platform ini telah menjadi target potensial untuk lelucon dan pelecehan melalui metode seperti "Zoombombing."

Untuk membantu mencegah Zoombombing, Zoom mengaktifkan kata sandi dan fitur ruang tunggu untuk pertemuan secara default bagi pengguna gratis maupun berbayar mulai 5 April lalu.

Zoom juga menghapus ID Rapat dari bilah judul rapat pada 8 April. Berbagi tangkapan layar rapat di media sosial dapat mengekspos ID Rapat tersebut dan berpotensi memungkinkan orang untuk bergabung tanpa diundang.

Baca juga: India nyatakan Zoom tidak aman

Baca juga: Menilai keamanan aplikasi panggilan video

Baca juga: Tips aman gunakan Zoom