Timika (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan jajarannya mendapatkan perkuatan personel Polairud dari Mabes Polri untuk membantu mengamankan wilayah perairan Papua di sekitar Kabupaten Mimika dari berbagai kasus penyelundupan.

"Saat ini ada Satgas Polairud BKO dari Mabes Polri untuk menjaga dan mengamankan lingkungan perairan di Papua. Kami menyambut baik hal itu karena berbagai macam penyelundupan yang kita tengarai selama ini, termasuk amunisi dan senjata api itu kan semakin banyak," kata Irjen Paulus di Timika, Sabtu.

Baca juga: Tim gabungan TNI-Polri melumpuhkan KKB Intan Jaya di Nabire

Baca juga: Situasi kamtibmas di wilayah operasional PT.Freeport relatif aman

Baca juga: Kapolda Papua jenguk anggota Brimob tertembak KKB


Kapolda menegaskan amunisi dan senpi yang kini dimiliki Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB di wilayah pedalaman Papua tidak saja didapatkan dengan cara mencuri dan merampas dari anggota TNI dan Polri dengan cara kekerasan, tetapi juga ditengarai masuk ke Papua dengan cara diselundupkan melalui wilayah perairan yang sangat luas dan tidak terkawal secara baik.

"Tiba-tiba mereka (KKB) mendapatkan sejumlah itu, dari mana? Artinya wilayah perairan harus kita jaga ketat," kata Irjen Paulus.

Mantan Kapolda Sumatera Utara itu mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo soal peran aparat kepolisian dalam menjaga dan mengamankan kedaulatan negara di Papua.

"Saya terus mengingatkan anggota, untuk apa kita ada di sini? Yah, untuk bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat dan melakukan penegakan hukum terhadap berbagai hal-hal yang terjadi di Papua, lebih khusus di Kabupaten Mimika," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Kapolda Papua menyebut amunisi dan senpi yang dimiliki oleh KKB sebagian diselundupkan dari luar negeri, dan sebagian lagi diperoleh dari dalam negeri.

"Memang ada info-info bahwa bukan hanya dari dalam negeri, ada juga dari luar negeri. Ada indikasi dari perbatasan itu juga masuk. Lalu dari Filipina juga masuk melalui Maluku Utara, kemudian ke Sorong Papua Barat lalu masuk ke Papua. Banyak jalan yang mereka gunakan. Itu yang sedang kami lacak," kata Irjen Paulus.

Polda Papua, katanya, juga mendapatkan informasi bahwa ada sejumlah senjata rakitan dari daerah Lumajang, Jawa Timur dengan kondisi yang cukup modern beberapa diantaranya sudah masuk ke wilayah Papua.

Kasus pembuatan senjata rakitan di wilayah Lumajang tersebut pernah diungkap oleh jajaran kepolisian di Polda Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Menurut Irjen Paulus, kasus penyelundupan senpi dan amunisi kepada KKB di Papua menjadi pekerjaan besar dan berat yang harus ditangani serius dengan melibatkan semua pihak terkait.

Sebab dengan memiliki senjata api dan amunisi yang memadai, KKB tidak saja terus melakukan teror penembakan untuk melawan petugas, tapi juga menikmati segala fasilitas dan kemewahan.

"Dengan memegang senjata, mereka juga ingin makan enak, ingin perempuan, ingin hidup mewah dan memiliki uang banyak. Mereka juga menekan aparat pemerintah seperti kepala-kepala desa untuk menyetor dana. Makanya kita semua perlu duduk bersama untuk melakukan evaluasi sekaligus memikirkan cara terbaik dalam menyikapi kasus ini ke depan," kata jenderal polisi bintang dua itu.