Warga Maluku Tenggara jangan rusak fasilitas umum, pinta bupati
23 Desember 2019 07:56 WIB
Bupati Maluku Tenggara, Provinsi Maluku M Thaher Hanubun dan rombongan saat meninjau jembatan rusak di Kei Besar, Minggu (22/12/2019). (FOTO ANTARA/Siprianus Yanyaan)
Langgur. Maluku Tenggara (ANTARA) - Bupati Maluku Tenggara, Provinsi Maluku M Thaher Hanubun mengimbau warga agar tidak merusak fasilitas umum yang telah dibangun maupun yang saat ini sedang dikerjakan.
"Jangan rusak fasilitas umum seperti jembatan ini yang telah dibangun oleh pemerintah, karena jembatan bermanfaat bagi banyak orang," katanya di Langgur, Kecamatan Kei Kecil, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tenggara, Senin,
Bupati Thaher ketika pada Minggu (22/12) meninjau dan melihat langsung salah satu jembatan di Kei Besar, tepatnya di ruas jalan Elat-Werka, yang rusak dan diambil (dipotong) besinya sehingga tidak lagi bisa dilewati kendaraan roda empat.
Menurut bupati, saat ini pembangunan difokuskan di wilayah Kei Besar dan pemerintah daerah tidak main-main dengan mengucurkan anggaran dalam APBD 2020 sebesar 69 persen.
Karena itu, katanya, dukungan warga sangat dibutuhkan dalam menjaga fasilitas umum baik yang sudah jadi maupun yang sementara dikerjakan.
Thaher juga meminta Kepala Dinas PUPR Malra Ana Yunus yang juga ikut bersamanya pada peninjauan tersebut agar jembatan itu diusulkan untuk dikerjakan pembangunannya.
DPRD pun diminta mendukung langkahnya melalui instansi teknis ketika mengusulkan anggaran guna pembangunan jembatan tersebut.
Kadis PUPR Ana Yunus menyatakan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kembali jembatan yang rusak itu kurang lebih Rp1 miliar.
Bupati, pimpinan DPRD Maluku Tenggara dan Kadis PUPR daerah itu berkesempatan meninjau dan melihat langsung jembatan beton yang panjangnya kurang lebih 100 meter yang tidak dapat lagi dimanfaatkan kendaraan roda empat.
Jembatan itu dibangun untuk akses lintas sungai kecil (kali mati) pada ruas jalan tersebut yang sewaktu-waktu dialiri air deras.
Usai meninjau lokasi tersebut, Bupati M Thaher Hanubun bersama rombongan juga mengunjungi Pulau Kelapa bersama konsultan serta pihak ketiga dalam bidang pariwisata dalam rangka rencana pengembangan objek wisata tersebut ke depan.
Pulau Kelapa (Nuhu Yaan) Kei Besar, kata bupati, akan dibangun karena memiliki keunikan dan letak strategis antara Nuhu Roa dan Nuhu Yut, sehingga harus dikembangkan menjadi destinasi wisata bahari masa depan Maluku Tenggara.
Baca juga: Pemkab Maluku Tenggara gelar pasar murah di desa
Baca juga: Potensi Bahari-Sosbud Kei Besar digali melalui Ekspedisi Zooxanthellae
Baca juga: Seni baca Al Quran di Maluku Tenggara diminta terus dikembangkan
Baca juga: Unpatti digandeng Dinas Perikanan kaji potensi kelautan Kei Besar
"Jangan rusak fasilitas umum seperti jembatan ini yang telah dibangun oleh pemerintah, karena jembatan bermanfaat bagi banyak orang," katanya di Langgur, Kecamatan Kei Kecil, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tenggara, Senin,
Bupati Thaher ketika pada Minggu (22/12) meninjau dan melihat langsung salah satu jembatan di Kei Besar, tepatnya di ruas jalan Elat-Werka, yang rusak dan diambil (dipotong) besinya sehingga tidak lagi bisa dilewati kendaraan roda empat.
Menurut bupati, saat ini pembangunan difokuskan di wilayah Kei Besar dan pemerintah daerah tidak main-main dengan mengucurkan anggaran dalam APBD 2020 sebesar 69 persen.
Karena itu, katanya, dukungan warga sangat dibutuhkan dalam menjaga fasilitas umum baik yang sudah jadi maupun yang sementara dikerjakan.
Thaher juga meminta Kepala Dinas PUPR Malra Ana Yunus yang juga ikut bersamanya pada peninjauan tersebut agar jembatan itu diusulkan untuk dikerjakan pembangunannya.
DPRD pun diminta mendukung langkahnya melalui instansi teknis ketika mengusulkan anggaran guna pembangunan jembatan tersebut.
Kadis PUPR Ana Yunus menyatakan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kembali jembatan yang rusak itu kurang lebih Rp1 miliar.
Bupati, pimpinan DPRD Maluku Tenggara dan Kadis PUPR daerah itu berkesempatan meninjau dan melihat langsung jembatan beton yang panjangnya kurang lebih 100 meter yang tidak dapat lagi dimanfaatkan kendaraan roda empat.
Jembatan itu dibangun untuk akses lintas sungai kecil (kali mati) pada ruas jalan tersebut yang sewaktu-waktu dialiri air deras.
Usai meninjau lokasi tersebut, Bupati M Thaher Hanubun bersama rombongan juga mengunjungi Pulau Kelapa bersama konsultan serta pihak ketiga dalam bidang pariwisata dalam rangka rencana pengembangan objek wisata tersebut ke depan.
Pulau Kelapa (Nuhu Yaan) Kei Besar, kata bupati, akan dibangun karena memiliki keunikan dan letak strategis antara Nuhu Roa dan Nuhu Yut, sehingga harus dikembangkan menjadi destinasi wisata bahari masa depan Maluku Tenggara.
Baca juga: Pemkab Maluku Tenggara gelar pasar murah di desa
Baca juga: Potensi Bahari-Sosbud Kei Besar digali melalui Ekspedisi Zooxanthellae
Baca juga: Seni baca Al Quran di Maluku Tenggara diminta terus dikembangkan
Baca juga: Unpatti digandeng Dinas Perikanan kaji potensi kelautan Kei Besar
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: