Semarang (ANTARA) - Juru bicara Universitas Negeri Semarang (Unnes) Muhamad Burhanudin menyebut ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang tidak suka dengan kemajuan perguruan tinggi ini yang melejit prestasinya di bawah kepemimpinan Rektor Fathur Rokhman.

"Ada pihak tidak bertanggung jawab yang gemar mengangkat rumor yang tidak pernah terbukti kebenarannya," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Humas Unnes Muhamad Burhanudin dalam siaran persnya di Semarang, Jumat, menanggapi pemeriksaan Senat Akademik UGM Yogyakarta terhadap Rektor Unnes Fathur Rokhman berkaitan dengan dugaan plagiarisme.

Baca juga: UGM panggil Rektor Unnes untuk klarifikasi dugaan plagiarisme

Menurut dia, Unnes akan secara aktif mencari keadilan melalui jalur litigasi maupun nonlitigasi dalam upaya meluruskan rumor yang merugikan tersebut.

Selain itu, kata dia, Unnes juga akan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang diduga turut mencemarkan nama baik Rektor Fathur Rokhman jika terdapat bukti yang kuat.

Berkaitan dengan kehadiran rektor memenuhi panggilan Senat Akademik UGM Yogyakarta, lanjut dia, hal tersebut didasarkan atas iktikad baik Fathur Rokhman dalam memenuhi undangan tersebut.

"Usaha Senat Akademik UGM mengundang Rektor Unnes adalah dalam rangka meluruskan kabar yang beredar tentang alumnusnya," kata Muhamad Burhanudin.

Sebelumnya, Senat Akademik UGM memanggil Rektor Unnes Fathur Rokhman untuk mengklarifikasi dugaan plagiarisme penulisan disertasinya saat menempuh program doktoral di kampus UGM.

Baca juga: Redaksi Litera sebut karya penelitian rektor Unnes tidak asli

Pemanggilan terhadap Fathur Rokhman dilakukan setelah UGM menerima aduan terkait dengan dugaan plagiarisme yang dilakukan Rektor Unnes itu.

Dalam aduan itu, Fathur diduga menjiplak skripsi mahasiswa bimbingannya di Unnes dalam menyusun disertasinya yang berjudul "Pemilihan Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian Sosiolinguistik di Banyumas".