Gandeng Pemkab Bogor, Korindo jadi perusahaan pertama bangun hutan kota
27 November 2019 20:44 WIB
Pohon Loreng Pengunjung mengabadikan pohon leda (Eucalyptus deglupta) di Kawasan Hutan Lindung Wakonti, Baubau, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/8). ANTARA FOTO/Jojon/kye/17.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, Korindo Group dalam waktu dekat ini berencana untuk membangun kawasan hutan kota di area Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada masyarakat.
Rencana ini menjadikan Korindo sebagai perusahaan pertama yang membangun hutan kota dengan menggunakan dana CSR. Nantinya, hutan kota tersebut akan dibangun diatas lahan seluas dua hektar di samping Stadion Pakansari.
Public Relations Manager Korindo Group Yulian Mohammad Riza menjelaskan bahwa proyek hutan kota ini merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap pembangunan di Kabupaten Bogor, sebagai The City of Sport and Tourism.
"Keberadaan hutan kota pun ditujukan untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup perkotaan, sejalan dengan pembangunan fisik agar tercipta suasana kota yang seimbang antara pembangunan fisik dan ekologi," ujarnya saat dihubungi Antara, Rabu.
Dibangun di atas lahan seluas dua hektar yang bersebelahan dengan Stadion Pakansari, hutan kota tersebut akan ditumbuhi salah satu tanaman asli Indonesia yang sangat eksotis yakni pohon eucalyptus deglupta.
Riza melanjutkan, pihaknya memilih eucalyptus deglupta karena dinilai memiliki keindahan yang unik dan cocok untuk lahan yang relatif kecil.
"Dengan struktur pohon yang lurus dan tinggi, eucalyptus deglupta cocok untuk lahan hutan yang kecil, selain itu memiliki daya tarik sendiri sebagai destinasi wisata," tambahnya.
Ditemui pada kesempatan yang berbeda, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Irma Lestiana pun menyatakan bahwa pihaknya sangat berterima kasih dengan dukungan dari Korindo untuk membangun hutan kota di Stadion Pakansari, lantaran hal ini sebenarnya sudah menjadi rencana induk Kabupaten Bogor sejak lama.
"Kita sangat berterimakasih (kepada Korindo) sudah mau menanam, hingga nanti pemeliharaan sampai dua tahun pertama, sampai tanaman itu tingginya lebih dari lima meter. Kita memang butuh area hutan sebagai paru-paru kota," tutur Irma.
Dia pun menyebut bahwa jika hutan kota tersebut sudah terbangun nantinya, akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat banyak sebagai ruang terbuka publik, baik untuk berolahraga, edukasi, hingga untuk rekreasi.
Sementara itu, Pengamat Tata Kota, Edward Sihombing berpendapat bahwa rencana ini patut untuk didukung, karena ini merupakan salah satu upaya yang baik untuk mengurangi tingginya tingkat polusi di area Jabodetabek yang sudah semakin mengkhawatirkan.
"Dari pendekatan tata ruang itu sangat bagus. Ini salah satu alternatif untuk mengatasi polusi udara yang semakin meningkat. Apalagi untuk kota-kota kelas metropolitan, terutama di Jabodetabek," kata Edward saat dihubungi, Minggu.
Dia pun mengapresiasi langkah perusahaan yang bekerjasama dengan pemerintah daerah (pemda) setempat, untuk membangun hutan kota yang memang harus ada di setiap kota. Pasalnya, masih jarang perusahaan yang mau mengalokasikan program CSR mereka kearah pembangunan hutan kota.
"Harus didukung. Prinsipnya CSR itu kan untuk dikembalikan ke masyarakat. Jadi kalau memang untuk kepentingan masyarakat, itu memang harus didukung," ujarnya.
Rencana ini menjadikan Korindo sebagai perusahaan pertama yang membangun hutan kota dengan menggunakan dana CSR. Nantinya, hutan kota tersebut akan dibangun diatas lahan seluas dua hektar di samping Stadion Pakansari.
Public Relations Manager Korindo Group Yulian Mohammad Riza menjelaskan bahwa proyek hutan kota ini merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap pembangunan di Kabupaten Bogor, sebagai The City of Sport and Tourism.
"Keberadaan hutan kota pun ditujukan untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup perkotaan, sejalan dengan pembangunan fisik agar tercipta suasana kota yang seimbang antara pembangunan fisik dan ekologi," ujarnya saat dihubungi Antara, Rabu.
Dibangun di atas lahan seluas dua hektar yang bersebelahan dengan Stadion Pakansari, hutan kota tersebut akan ditumbuhi salah satu tanaman asli Indonesia yang sangat eksotis yakni pohon eucalyptus deglupta.
Riza melanjutkan, pihaknya memilih eucalyptus deglupta karena dinilai memiliki keindahan yang unik dan cocok untuk lahan yang relatif kecil.
"Dengan struktur pohon yang lurus dan tinggi, eucalyptus deglupta cocok untuk lahan hutan yang kecil, selain itu memiliki daya tarik sendiri sebagai destinasi wisata," tambahnya.
Ditemui pada kesempatan yang berbeda, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Irma Lestiana pun menyatakan bahwa pihaknya sangat berterima kasih dengan dukungan dari Korindo untuk membangun hutan kota di Stadion Pakansari, lantaran hal ini sebenarnya sudah menjadi rencana induk Kabupaten Bogor sejak lama.
"Kita sangat berterimakasih (kepada Korindo) sudah mau menanam, hingga nanti pemeliharaan sampai dua tahun pertama, sampai tanaman itu tingginya lebih dari lima meter. Kita memang butuh area hutan sebagai paru-paru kota," tutur Irma.
Dia pun menyebut bahwa jika hutan kota tersebut sudah terbangun nantinya, akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat banyak sebagai ruang terbuka publik, baik untuk berolahraga, edukasi, hingga untuk rekreasi.
Sementara itu, Pengamat Tata Kota, Edward Sihombing berpendapat bahwa rencana ini patut untuk didukung, karena ini merupakan salah satu upaya yang baik untuk mengurangi tingginya tingkat polusi di area Jabodetabek yang sudah semakin mengkhawatirkan.
"Dari pendekatan tata ruang itu sangat bagus. Ini salah satu alternatif untuk mengatasi polusi udara yang semakin meningkat. Apalagi untuk kota-kota kelas metropolitan, terutama di Jabodetabek," kata Edward saat dihubungi, Minggu.
Dia pun mengapresiasi langkah perusahaan yang bekerjasama dengan pemerintah daerah (pemda) setempat, untuk membangun hutan kota yang memang harus ada di setiap kota. Pasalnya, masih jarang perusahaan yang mau mengalokasikan program CSR mereka kearah pembangunan hutan kota.
"Harus didukung. Prinsipnya CSR itu kan untuk dikembalikan ke masyarakat. Jadi kalau memang untuk kepentingan masyarakat, itu memang harus didukung," ujarnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019
Tags: