Bulu tangkis
Kerap gagal ke final, Fung sebut Gloria Widjaja belum bermental juara
22 November 2019 16:21 WIB
Ganda campuran Indonesia Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja menaklukkan pasangan Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock dengan skor 21-14, 18-21, 21-11 pada babak kedua Hong Kong Open 2019 di Hong Kong Coliseum, Hong Kong, Kamis (14/11/2019). ANTARA/ Tim PBSI/pri. (ANTARA/ Tim PBSI)
Kudus (ANTARA) - Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi menyebut bahwa pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Gloria Emanuelle Widjaja masih belum mempunyai mental juara sehingga langkahnya dalam merengkuh gelar kerap terhalang.
“Yang saya tahu mindset-nya itu tidak terlalu tough. Bisa terlihat dari cara mainnya pun angin-anginan,” ujar Fung mengomentari anak binaannya di PB Djarum itu saat ditemui di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Gloria yang berpasangan dengan Hafiz Faizal itu dinilai Fung masih mudah terpengaruh dengan suasana hatinya kala bermain. Kondisi tersebut pun menurutnya berakibat buruk pada performa Gloria yang menjadi tampil kurang stabil saat bertanding.
Baca juga: Hafiz/Gloria terhenti pada semifinal Hong Kong Open
Baca juga: Gagal di Fuzhou China Open, Hafiz/Gloria akui penampilannya menurun
“Kadang suasana hatinya mempengaruhi pikirannya saat bertanding,” katanya.
Fung pun menyebutkan bahwa Kevin Sanjaya merupakan satu contoh yang mempunyai ‘mindset’ juara yang kuat. Ia juga merupakan pemain yang cukup sabar saat bertanding sehingga tak pernah absen menyumbangkan medali untuk Indonesia.
“Kevin kalau mindset-nya tidak kuat pasti akan jadi pemain ngawur. Jadi intinya ada di kesabaran juga,” ucapnya.
Baca juga: Gagal ke perempat final, Hafiz/Gloria akui kurang fokus
Prestasi dari pasangan Hafiz/Gloria memang kian meredup. Capaian terbaik mereka sepanjang kalender kompetisi BWF 2019 adalah menjadi finalis German Open.
Terakhir, pasangan peringkat sembilan dunia itu harus menelan kekalahan pada Hongkong Open 2019 yang membuat mereka selalu gagal menembus final.
Begitupun dengan empat turnamen sebelumnya ketika Hafiz/Gloria harus tumbang pada Denmark Open 2019, French Open 2019, Macau Open 2019 dan Fuzhou China Open 2019.
Baca juga: Hafiz/Gloria ingin ikuti jejak Praveen/Melati
“Yang saya tahu mindset-nya itu tidak terlalu tough. Bisa terlihat dari cara mainnya pun angin-anginan,” ujar Fung mengomentari anak binaannya di PB Djarum itu saat ditemui di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Gloria yang berpasangan dengan Hafiz Faizal itu dinilai Fung masih mudah terpengaruh dengan suasana hatinya kala bermain. Kondisi tersebut pun menurutnya berakibat buruk pada performa Gloria yang menjadi tampil kurang stabil saat bertanding.
Baca juga: Hafiz/Gloria terhenti pada semifinal Hong Kong Open
Baca juga: Gagal di Fuzhou China Open, Hafiz/Gloria akui penampilannya menurun
“Kadang suasana hatinya mempengaruhi pikirannya saat bertanding,” katanya.
Fung pun menyebutkan bahwa Kevin Sanjaya merupakan satu contoh yang mempunyai ‘mindset’ juara yang kuat. Ia juga merupakan pemain yang cukup sabar saat bertanding sehingga tak pernah absen menyumbangkan medali untuk Indonesia.
“Kevin kalau mindset-nya tidak kuat pasti akan jadi pemain ngawur. Jadi intinya ada di kesabaran juga,” ucapnya.
Baca juga: Gagal ke perempat final, Hafiz/Gloria akui kurang fokus
Prestasi dari pasangan Hafiz/Gloria memang kian meredup. Capaian terbaik mereka sepanjang kalender kompetisi BWF 2019 adalah menjadi finalis German Open.
Terakhir, pasangan peringkat sembilan dunia itu harus menelan kekalahan pada Hongkong Open 2019 yang membuat mereka selalu gagal menembus final.
Begitupun dengan empat turnamen sebelumnya ketika Hafiz/Gloria harus tumbang pada Denmark Open 2019, French Open 2019, Macau Open 2019 dan Fuzhou China Open 2019.
Baca juga: Hafiz/Gloria ingin ikuti jejak Praveen/Melati
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: