Tenis
Jadwal putaran final Davis Cup kacau
21 November 2019 09:26 WIB
Petenis Spanyol Rafael Nadal mengembalikan bola ke arah lawannya petenis Kroasia Borna Gojo pada pertandingan Piala Davis Grup B di Caja Magica, Madrid, Rabu (20/11/2019). Spanyol menang 3-0 dan melaju ke perempat final. ANTARA FOTO/ REUTERS/Susana Vera/pras.
Jakarta (ANTARA) - Jadwal putaran final Davis Cup menjadi kacau, Rabu, saat berlangsungnya hari kedua laga. Tantangan untuk membuat pas jadwal enam pertandingan dalam sehari di La Caja Magica terbukti nyaris tidak mungkin.
Menurut laporan Reuters, Kamis, pertandingan Selasa berakhir dengan Spanyol menggenapi kemenangan atas Rusia beberapa saat menjelang pukul 02.00 waktu setempat dan program Rabu tampaknya bahkan akan lebih mulur.
Dua dari pertandingan grup yang dijadwalkan dimulai pukul 18.00 waktu setempat -- Belgia lawan Australia dan Italia lawan AS -- bahkan belum dimulai pada pukul 20.00 karena lambatnya pertandingan siang.
Setiap pertandingan, dimainkan pada satu dari tiga lapangan di kompleks tersebut, terdiri atas dua laga tunggal diikuti satu laga ganda.
Baca juga: Murray: Format baru Davis Cup harus diberi kesempatan untuk sukses
Pertandingan Britania Raya pada Grup E melawan Belanda dimulai pukul 11.00 namun memakan waktu delapan dan tiga perempat jam untuk menyelesaikannya. Andy Murray membutuhkan hampir tiga jam untuk mengalahkan Tallon Griekspoor sebelum Dan Evans kalah oleh Robin Haase, juga dalam tiga set.
Jamie Murray dan Neal Skupski kemudian mengalahkan Wesley Koolhof dan Jean-Julien Rojer 6-4, 7-6(6) namun setelah menyelamatkan dua set point pada set kedua. Jika tidak (menyelamatkan dua set point) fans Belgia dan Australia di luar dalam keramaian dan cuaca berangin harus menunggu lebih lama untuk mendukung tim mereka.
Baca juga: Andy Murray masuk tim Piala Davis Britania
Kemenangan Jerman 3-0 dalam Grup C melawan Argentina di Lapangan 2 juga berlangsung lama -- bukan karena nomor ganda antara Andreas Mies dan Kevin Krawietz serta Leonardo Mayer dan Maximo Gonzalez yang melibatkan tiga tiebreak, dan yang terakhir berlangsung 38 poin.
"Ini adalah salah satu hari terlama saya duduk di kursi," kata kapten Britania Leon Smith. "Ini hari berikutnya dari drama yang luar biasa."
Format Davis Cup yang diubah ini secara efektif menekan kompetisi yang semula pertandingan Grup Dunia "kandang dan tandang" dimainkan pada Februari, April dan September menjadi satu pekan yang padat di venue netral. Sebanyak 18 negara berkumpul di Madrid dengan 25 pertandingan individual dimainkan dalam tujuh hari.
Petenis Spanyol Rafael Nadal mengekspresikan keprihatinannya atas pertandingan yang mulur pada selasa, setelah laga ganda penentuan dalam pertandingan Spanyol dimulai 28 menit melewati tengah malam.
Baca juga: Nadal pulih dari cedera untuk perempat final Piala Davis
"Itu membuat masalah besar bagi kami, bagi para pemain dan dalam waktu yang sama juga bagi orang yang datang ke stadion," katanya.
Kapten Australia Lleyton Hewitt, salah satu yang mengkritik tajam keputusan ITF mengubah kompetisi tersebut, juga prihatin dengan dampak terhadap para pemainnya yang juga bermain larut malam pada Selasa melawan Kolombia.
"Tidak diragukan lagi ini masalah," katanya. "Ini merusak pola tidur, makan, para pemain harus mendapat perawatan setelah pertandingan-pertandingan ini, dan kemudian sesering mungkin kamu harus bangkit kembali keesokan harinya," kata Hewitt.
Baca juga: Djokovic bantu Serbia ungguli Spanyol di perempat final Piala Davis
Baca juga: La Liga sponsori Piala Davis
Menurut laporan Reuters, Kamis, pertandingan Selasa berakhir dengan Spanyol menggenapi kemenangan atas Rusia beberapa saat menjelang pukul 02.00 waktu setempat dan program Rabu tampaknya bahkan akan lebih mulur.
Dua dari pertandingan grup yang dijadwalkan dimulai pukul 18.00 waktu setempat -- Belgia lawan Australia dan Italia lawan AS -- bahkan belum dimulai pada pukul 20.00 karena lambatnya pertandingan siang.
Setiap pertandingan, dimainkan pada satu dari tiga lapangan di kompleks tersebut, terdiri atas dua laga tunggal diikuti satu laga ganda.
Baca juga: Murray: Format baru Davis Cup harus diberi kesempatan untuk sukses
Pertandingan Britania Raya pada Grup E melawan Belanda dimulai pukul 11.00 namun memakan waktu delapan dan tiga perempat jam untuk menyelesaikannya. Andy Murray membutuhkan hampir tiga jam untuk mengalahkan Tallon Griekspoor sebelum Dan Evans kalah oleh Robin Haase, juga dalam tiga set.
Jamie Murray dan Neal Skupski kemudian mengalahkan Wesley Koolhof dan Jean-Julien Rojer 6-4, 7-6(6) namun setelah menyelamatkan dua set point pada set kedua. Jika tidak (menyelamatkan dua set point) fans Belgia dan Australia di luar dalam keramaian dan cuaca berangin harus menunggu lebih lama untuk mendukung tim mereka.
Baca juga: Andy Murray masuk tim Piala Davis Britania
Kemenangan Jerman 3-0 dalam Grup C melawan Argentina di Lapangan 2 juga berlangsung lama -- bukan karena nomor ganda antara Andreas Mies dan Kevin Krawietz serta Leonardo Mayer dan Maximo Gonzalez yang melibatkan tiga tiebreak, dan yang terakhir berlangsung 38 poin.
"Ini adalah salah satu hari terlama saya duduk di kursi," kata kapten Britania Leon Smith. "Ini hari berikutnya dari drama yang luar biasa."
Format Davis Cup yang diubah ini secara efektif menekan kompetisi yang semula pertandingan Grup Dunia "kandang dan tandang" dimainkan pada Februari, April dan September menjadi satu pekan yang padat di venue netral. Sebanyak 18 negara berkumpul di Madrid dengan 25 pertandingan individual dimainkan dalam tujuh hari.
Petenis Spanyol Rafael Nadal mengekspresikan keprihatinannya atas pertandingan yang mulur pada selasa, setelah laga ganda penentuan dalam pertandingan Spanyol dimulai 28 menit melewati tengah malam.
Baca juga: Nadal pulih dari cedera untuk perempat final Piala Davis
"Itu membuat masalah besar bagi kami, bagi para pemain dan dalam waktu yang sama juga bagi orang yang datang ke stadion," katanya.
Kapten Australia Lleyton Hewitt, salah satu yang mengkritik tajam keputusan ITF mengubah kompetisi tersebut, juga prihatin dengan dampak terhadap para pemainnya yang juga bermain larut malam pada Selasa melawan Kolombia.
"Tidak diragukan lagi ini masalah," katanya. "Ini merusak pola tidur, makan, para pemain harus mendapat perawatan setelah pertandingan-pertandingan ini, dan kemudian sesering mungkin kamu harus bangkit kembali keesokan harinya," kata Hewitt.
Baca juga: Djokovic bantu Serbia ungguli Spanyol di perempat final Piala Davis
Baca juga: La Liga sponsori Piala Davis
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: