Bandung (ANTARA News) - Pembangunan akhlak, moralitas dan karakter bangsa mutlak dilakukan secara serius, konsisten dan bersama-sama oleh seluruh potensi dan elemen bangsa. Demikian benang merah Diskusi Publik bertema "Membentuk Kepemimpinan yang Berkarakter Baik dan Kuat menuju Indonesia Bermartabat" yang digelar Gerakan Membangun Nurani Bangsa (Gema Nusa) di Pondok Pesantren Daarut Tauhid Kota Bandung, Sabtu. Dalam diskusi yang dipandu Dr Ahmad Mukhlis Yusuf (Dirut Perum LKBN ANTARA) itu menghadirkan pembicara Ketua MPR-RI Hidayat Nurwahid, Tokoh Nasional Ny Marwah Daud Ibrahim serta Ketua Umum Gema Nusa yang juga Pimpinan Pontren Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar (AA Gym). "Melalui potensi masing-masing, setiap individu bangsa Indonesia harus menjadi bagian dari solusi dan dengan nuraninya mampu memberikan jalan keluar masalah minimal di lingkungan terdekat masing-masing," kata Ketua MPR Hidayat Nurwahid. Pada kesempatan itu, mantan Presiden PKS itu mengingatkan kembali pentingnya kepedulian dan kepekaan nurani masyarakat untuk menjadi bagian dari pemecahan masalah yang tengah dihadapi bangsa ini. Namun menurut dia tidak sedikit individu yang idealis dan punya kemampuan yang justeru tidak menjadi bagian dari solusi. "Banyak diantara masyarakat yang punya idelisme, mimpi-mimpi solutif tapi banyak yang tak mau menjadi bagian dari solusi itu sendiri," katanya. Bangsa Indonesia, kata dia, saat ini membutuhkan insan-insan yang cerdas, inovatif, memiliki kepekaan sosial yang dilandasi oleh kharisma nurani untuk menjadi bagian dari solusi. Ia mengajak, seluruh elemen bangsa untuk membangkitkan optimisme dan menggali potensi masing-masing agar menjadi bagian dari solusi yang dibutuhkan bangsa saat ini. "Bangkitkan optimisme dan membangun citra positif, dan tinggalkan pesimisme dan sikap yang merendahkan kemampuan diri sendiri," katanya. Sementara itu tokoh nasional Ny Marwah Daud Ibrahim menekankan perlunya sikap kepemimpinan dalam diri setiap individu. "Kita harus menjadi bagian dari solusi, artinya menjadi sebab dan bukan sebagai akibat," katanya. Marwah menyatakan, setiap individu mempunyai tanggung jawab sebagai pemimpin yang harus berani bergerak ke arah perubahan yang lebih baik. Sementara itu, KH Abdullah Gymnastiar menekankan perlunya inisiatif, kebersamaan, keikhlasan dan nurani dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. "Solusi ada pada diri kita masing-masing, bila energi positif itu dihimpun bersama-sama maka akan menjadi kekuatan untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi," kata Aa Gym. Ia mencontohkan pada sebuah kapal yang bocor dengan muatan penuh. "Bila ada yang bocor langsung atasi, jangan tunggu lama karena kebocoran itu akan lebih parah, bahkan membuat kapal jadi karam," katanya. Diskusi publik itu dihadiri sekitar seribu sukarelawan Gema Nusa dari berbagai provinsi di Indonesia. Kegiatan itu juga merupakan bagian dari perjalanan empat tahun Gerakan Membangun Nurani Bangsa (Gema Nusa) yang dimotori oleh KH Abdullah Gymnastiar dan beberapa tokoh muda lainnya untuk membangun kepekaan dan kepedulian terhadap masalah bangsa serta berbuat dan berjuang terhadap fenomena aktual kemasyarakatan.(*)