Semarang (ANTARA News) - Bakal calon (balon) anggota DPR RI dan DPRD Jawa Tengah dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera Jateng, Rabu, mendatangani kontrak politik dan delapan komitmen kerakyatan. "Kontrak politik ini sudah tradisi. Kami lakukan untuk memberikan penegasan dan ikatan moral serta organisasi yang akan membingkai calon anggota legislatif," kata mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid, di Semarang, Rabu. Hidayat menjelaskan, kontrak politik itu dimaksudkan untuk mengikat bakal calon legislatif agar taat asas dan bisa melaksanakan apa yang diharapkan partai dan rakyat yang memilih mereka. "Ini akan menjadi garansi. Kalau terlaksana, peningkatan demokrasi akan berjalan dan lahir wakil rakyat sesuai yang diharapkan," kata Hidayat yang masuk dalam salah satu balon anggota dewan PKS dari Jateng. Dalam kontrak politik juga terdapat sanksi jika anggota legislatif tidak melaksanakannya sampai pada tingkatan pemecatan. Ia mengatakan, kebijakan dasar dari PKS mengembalikan pimpinan utama partai ke daerah asal masing-masing. Misalanya Presiden PKS, Tifatul Sembiring dari Sumatera Utara dan kembali ke Sumatera Utara, Anis Matta, Sekjen DPP PKS ke Sulawasi Selatan, begitu juga dengan Hidayat Nur Wahid berasal dari Klaten, Jateng juga kembali ke Jateng. "Itu untuk menegaskan bahwa PKS tidak lupa daerah asalnya. PKS tidak lupa dengan kawasan dari mana mereka tumbuh," katanya. Ketika PKS menjadi partai kader, partai membuktikan bahwa kaderisasi berjalan efektif salah satunya tidak rangkap jabatan. Kalau pimpinan partai menjadi Ketua MPR, menteri, kemudian mengundurkan diri dan semuanya berjalan dengan baik. "Indonesia adalah satu dan kita siap dimana pun berada bisa melaksanakan perintah partai," katanya. Merebut Suara Hidayat mengakui bahwa PKS melihat Jateng merupakan kawasan yang sangat dipentingkan dan salah satu upayanya adalah menerjunkan dirinya ke Jateng. "Tidak bisa dipungkiri, Jateng kawasan yang sangat dipentingkan. Tapi, saya tidak hadir untuk `merebut` kantong-kantong suara dari partai lain. Saya tidak hadir untuk rebutan, tidak untuk mengalahkan, atau meminggirkan," katanya. Hidayat menegaskan bahwa kehadirannya ke Jateng untuk bersama-sama dengan bakal calon anggota legislatif yang ada di Jateng untuk bersama-sama menghadirkan kontes politik yang berkualitas. Disinggung apakah mengembalikan pimpinan "kunci" ke daerah untuk mendongkrak suara partai, Hidayat mengakui hal itu. "Tapi, itu bukan yang paling utama," katanya.(*)