Pemkot Gunungsitoli tangani asap karhutla lewat pembagian masker
24 September 2019 11:53 WIB
Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli membagikan masker kepada masyarakat guna meminimalisir dampak karhutla bagi kesehatan, Selasa (24/9/2019). ANTARA/Irwanto
Gunungsitoli (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara membagikan masker kepada warga, terutama pengendara roda dua, guna menangani dampak asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang bisa mengganggu kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Gunungsitoli Wilser Napitupulu di Gunungsitoli, Selasa, mengatakan pembagian masker itu berlangsung di sepanjang jalan dekat Tugu Natal dan Tugu Gempa.
"Pembagian masker ini bertujuan mengantisipasi kabut asap yang melanda Kota Gunungsitoli. Upaya yang dilakukan hari ini adalah upaya promotif, preventif, dan upaya imbauan atau kuratif," kata dia.
Upaya promotif kesehatan, menurut dia, dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Kota Gunungsitoli sedang dilanda kabut asap karhutla sehingga perlu dilakukan antisipasi terhadap gangguan kesehatan.
"Upaya promotif juga kita lakukan dengan membagikan selebaran dan melakukan penyuluhan keliling," kata dia.
Upaya preventif kesehatan, kata dia, dilakukan dengan membagi-bagikan masker kepada masyarakat pengguna jalan.
"Jika stok masker cukup, kita juga akan bagi kepada masyarakat lainnya, dan inilah upaya-upaya preventif yang kita lakukan," ucapnya.
Ia menjelaskan upaya kuratifnya yang dilakukan dengan mengimbau masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan agar segera berobat ke puskesmas terdekat untuk antisipasi gangguan ISPA yang lebih parah.
Baca juga: Tanggulangi asap karhutla, PMI Babel bagikan 3.000 masker ke siswa SD
Dia mengatakan kabut asap dampak kebakaran hutan di Riau dan Jambi cukup mengganggu masyarakat di Kota Gunungsitoli.
Oleh karena itu, di setiap puskesmas di Kota Gunungsitoli didirikan posko pelayanan kesehatan guna melayani masyarakat yang terkena dampak kabut asap karhutla.
"Saat ini belum kita dapatkan korban yang signifikan akibat kabut asap, tetapi masyarakat sering mengeluhkan gangguan pernafasan dan iritasi mata," ungkapnya.
Masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap karhutla, kata dia, setiap saat dapat dilayani di puskesmas, posko kesehatan, dan rumah sakit.
Sesuai pantauan di lapangan, selain organisasi kemasyarakatan, Dinas Kesehatan dan BPBD, juga terlihat sejumlah personel Satlantas Polres Nias membantu membagi-bagi masker kepada pengendara.
Baca juga: BPBD Bener Meriah dan RAFI bagikan 7.000 masker
Baca juga: Kemenkumham Sumbar siapkan masker untuk tahanan dan napi
Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Gunungsitoli Wilser Napitupulu di Gunungsitoli, Selasa, mengatakan pembagian masker itu berlangsung di sepanjang jalan dekat Tugu Natal dan Tugu Gempa.
"Pembagian masker ini bertujuan mengantisipasi kabut asap yang melanda Kota Gunungsitoli. Upaya yang dilakukan hari ini adalah upaya promotif, preventif, dan upaya imbauan atau kuratif," kata dia.
Upaya promotif kesehatan, menurut dia, dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Kota Gunungsitoli sedang dilanda kabut asap karhutla sehingga perlu dilakukan antisipasi terhadap gangguan kesehatan.
"Upaya promotif juga kita lakukan dengan membagikan selebaran dan melakukan penyuluhan keliling," kata dia.
Upaya preventif kesehatan, kata dia, dilakukan dengan membagi-bagikan masker kepada masyarakat pengguna jalan.
"Jika stok masker cukup, kita juga akan bagi kepada masyarakat lainnya, dan inilah upaya-upaya preventif yang kita lakukan," ucapnya.
Ia menjelaskan upaya kuratifnya yang dilakukan dengan mengimbau masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan agar segera berobat ke puskesmas terdekat untuk antisipasi gangguan ISPA yang lebih parah.
Baca juga: Tanggulangi asap karhutla, PMI Babel bagikan 3.000 masker ke siswa SD
Dia mengatakan kabut asap dampak kebakaran hutan di Riau dan Jambi cukup mengganggu masyarakat di Kota Gunungsitoli.
Oleh karena itu, di setiap puskesmas di Kota Gunungsitoli didirikan posko pelayanan kesehatan guna melayani masyarakat yang terkena dampak kabut asap karhutla.
"Saat ini belum kita dapatkan korban yang signifikan akibat kabut asap, tetapi masyarakat sering mengeluhkan gangguan pernafasan dan iritasi mata," ungkapnya.
Masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap karhutla, kata dia, setiap saat dapat dilayani di puskesmas, posko kesehatan, dan rumah sakit.
Sesuai pantauan di lapangan, selain organisasi kemasyarakatan, Dinas Kesehatan dan BPBD, juga terlihat sejumlah personel Satlantas Polres Nias membantu membagi-bagi masker kepada pengendara.
Baca juga: BPBD Bener Meriah dan RAFI bagikan 7.000 masker
Baca juga: Kemenkumham Sumbar siapkan masker untuk tahanan dan napi
Pewarta: Juraidi dan Irwanto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: