Jakarta (ANTARA News) - Pasar televisi (tv) di dalam negeri terus meningkat menjelang Piala Eropa dan diperkirakan pertumbuhannya mencapai 40 persen yang mendongkrak optimisme kalangan produsen elektronik sehingga meluncurkan banyak produk baru pada triwulan II tahun ini. "Penjualan tv terus meningkat menjelang Piala Eropa, sekitar 40 persen," kata GM Pemasaran Dalam Negeri PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) Budi Setiawan di sela-sela peluncuran tv LCD "Scarlet" di Jakarta, Selasa. Pertumbuhan penjualan tv tertinggi, kata dia, terjadi pada segmen menengah ke atas terutama tv LCD. Pada tahun lalu penjualan tv LCD di Indonesia mencapai sekitar 240 ribu unit dan diproyeksikan meningkat 108 persen menjadi sekitar 500 ribu unit. "Kami menargetkan menguasai sekitar 25 persen pasar tv LCD di Indonesia tahun ini," ujar Budi. Pada 2007 LGEIN, kata dia, telah menguasai sekitar 19 persen pasar tv LCD di Indonesia dengan penjualan terbesar di ukuran 32 inci. Permintaan tv LCD 32 inci mencapai sekitar 60 persen dari total pasar tv LCD di Indonesia. Sedangkan permintaan tv LCD di atas 32 inci hanya sekitar 25 persen dan tv LCD ukuran 40 inci mencapai sekitar 15 persen. "Kami akan fokus mendorong penjualan tv LCD 32 inci," kata Budi. Hal senada dikemukakan Senior Manager Produk PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Herdiana kepada ANTARA News. Ia mengatakan penjualan tv masih meningkat karena tertolong banyaknya tayangan kejuaraan olahraga tingkat dunia tahun ini, mulai dari Thomas & Uber Cup, Piala Eropa, dan Olimpiade. "Permintaan tv masih terus meningkat. Permintaannya mencapai di atas 350 ribu unit per bulan dan dari jumlah tersebut, Sharp menjual sekitar 120 ribu unit per bulan," katanya. SEID, kata dia, menargetkan penguasaan pasar tv di Indonesia sekitar 30 persen. SEID sendiri memiliki masih masuk ke berbagai segmen tv bahkan masih menjual tv layar cembung (CRT) yang permintaannya terus menurun, bergeser ke tv layar datar (flat). Data Klub Pemasar Elektronik (EMC) menyebutkan penjualan tv di Indonesia pada April 2008 naik sekitar 37,7 persen menjadi 439.052 unit dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yang mencapai 318.916 unit. "Penjualan elektronik pada bulan lalu naik dibandingkan Maret 2008, tetapi kenaikan itu hanya terjadi di tingkat distributor, bukan konsumen yang permintaannya lebih lemah dari bulan Maret, kecuali produk tv yang masih kuat penjualannya," ujar Sekjen EMC Handojo. Sementara itu Ketua Umum Gabungan Elektronik (GABEL) Rachmat Gobel mengatakan kenaikan harga BBM yang mendongkak biaya transportasi mendorong kenaikan harga barang elektronik di tingkat konsumen sekitar 8,7 persen. "Biaya transportasi naik sekitar 25-40 persen yang mendorong naiknya harga bahan baku, gaji pekerja, dan pengeluaran lainnya sehingga biaya produksi produsen elektronik naik 7,2 persen. Selain itu ada kenaikan biaya di tingkat distributor 1,5 persen, sehingga harga di tingkat konsumen naik 8,7 persen," katanya.(*)