Samarinda (ANTARA) - Bupati Kutai Timur Ismunandar bersama sejumlah organisasi dan komunitas lingkungan melalukan penanaman pohon ulin dalam rangka peringatan Hari Konservasi Alam Nasional.
Kegiatan sosial tersebut digagas oleh beberapa organisasi dan komunitas, seperti KNPI, PMI, Pramuka Saka Wana Bakti, Mahasiswa Pecinta Alam, Komunitas Lingkungan, Komunitas Berkendara Roda Dua dan Roda Empat serta Alumni IKA SKMA Kaltim.
Bupati Kutim Ismunandar dihubungi dari Samarinda, Senin,mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk mempertahankan pohon ulin sehingga kelak bisa dilihat oleh generasi berikutnya.
"Setelah ditanam, jangan lupa untuk merawatnya. Ibarat habis melahirkan tidak urus anaknya, jadi liar. Akan tetapi jika dirawat dengan baik, pasti hasilnya akan lebih baik. Hari ini kita bertekad dan sependapat untuk menanam tanaman lokal asli, untuk Indonesia," tegas Ismu, sapaan akrabnya.
Ismu juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup, agar meneruskan hal itu ke kecamatan-Kecamatan, untuk melakukan penanaman pohon ulin.
"Saya juga sudah sampaikan di Kecamatan Sangatta Selatan, jika ada yang ingin menikah harus tanam 2 pohon dan jika sudah melahirkan menanam 1 pohon lagi. Kenapa? Karna, kita ingin Kutim masih menjaga pohon ulin. Di Kutim kita sudah ada ikon ulin terbesar, yakni yang ada di TNK," tuturnya.
Sementara, Ketua Pengda IKA SKMA KALTIM, H Irwan mengatakan sebelumnya, Dishut Kutim pernah membuat Demplot Ulin di Bukit Pelangi seluas 10 Ha dengan tanaman 4.000 Ulin tahun 2011.
"Ini satu-satunya Demplot Ulin yang berada di tengah-tengah, Pusat Kantor Kantor Pemerintah di Indonesia. Kalau kita terus pelihara, maka Kutim punya demplot Ulin yang dekat dengan pemukiman dan pusat pemerintahan. Ini bisa menjadi percontohan nasional, bagaimana pusat pemerintahan memiliki taman botani dengan endemik lokal," ucap Irwan.
Lebih lanjut, Irwan mengungkap kegiatan yang dilakukan berupa, pemeliharaan tanaman ulin tahun 2011, penyulaman 50 tanaman ulin serta adopsi tanaman Ulin berusia 8 tahun.
"Tujuan penanaman pohon ulin ini, agar bisa memberikan manfaat dari sisi perlindungan air dan tanah, keanekaragaman hayati serta melestarikan tanaman-tanaman endemik lokal yang sudah langka," jelasnya.
Dia berharap, pohon yang ditanam dapat terus dipelihara agar terus tumbuh memberi manfaat sekaligus jadi taman botani yang memberikan manfaat ekologis dan ilmu pengetahuan.
Baca juga: BI tanam 2.000 bibit kayu ulin langka di Bontang
Baca juga: Kayu Ulin di Kalsel Terancam Puna
Baca juga: Taman Kayu Ulin, Daya Tarik Kebun Raya Samarinda
Bupati Kutai Timur dan komunitas lingkungan tanam pohon ulin
12 Agustus 2019 18:58 WIB
Salah satu pohon ulin yang diperkirakan berusia lebih 100 tahun yang berada di Kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) Kabupaten Kutai Kartanegara. (ist)
Pewarta: Arumanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: