Balikpapan, 10/8 (Antara) - Bank Indonesia menyumbangkan 1.000 bibit ulin (Eusideroxylon zwageri), jenis pohon yang terancam punah, untuk ditanam di hutan kota kawasan Guntung, Bontang, Kalimantan Timur.

"Bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi 2.000 bibit," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani di Balikpapan, Senin.

Bersama dengan proyek rehabilitasi lamin (rumah adat) Guntung, Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia menyiapkan dana Rp500 juta untuk menggerakkan upaya itu.

Penanaman pohon ulin bersama pohon-pohon lain, terutama untuk membentuk hutan kota, suatu area hijau sebagai paru-paru Kota Bontang.

Oleh karena eksploitasi yang terus menerus di hutan alam, sementara regenerasinya lambat, ulin menjadi pohon langka. Satu biji ulin perlu waktu antara enam bulan hingga setahun hanya untuk mengeluarkan kecambah.

"Kami berkontribusi untuk mengingatkan kewajiban kita melestarikan alam," kata Suharman Tabrani.

Kayu ulin disebut kayu besi. Pohon itu hanya ditemui di Kalimantan dan di Sumatera bagian selatan. Karena kekuatan dan ketahanannya terhadap suhu dan kelembaban, kayu ulin adalah bahan bangunan kelas satu. Kayu ulin dapat menjadi tiang rumah panggung, lantai, tiang listrik, hingga bahan pembuat kapal.

Oleh karena manfaatnya seperti itu, ulin menjadi kayu yang mahal, apalagi sekarang sudah langka.

"Tentu saja pohon-pohon ulin di sini tidak untuk ditebang," kata Suharman Tabrani.

Ulin di hutan kota setempat akan tetap sebagai hutan dan diharapkan bisa menjadi objek wisata. Pengelola akan membuat jalur-jalur jalan yang bisa dimanfaatkan warga atau pengunjung untuk berolahraga dan berwisata.

Penanaman bibit pohon ulin dan hutan kota menjadi satu proyek yang diresmikan Gubernur BI Agus Martowardojo dalam kunjungan ke Bontang pertengahan pekan ini.

"Kami harapkan nantinya masyarakat memiliki tempat wisata baru yang juga bernilai pelestarian alam dan pendidikan," kata Tabrani.

Program Sosial Bank Indonesia merupakan bantuan yang diberikan untuk turut memecahkan masalah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Secara khusus, program tersebut juga untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dan penjaga nilai tukar rupiah.

Di Balikpapan, BI menjadi motor program menanam cabai dan menjadi sponsori usaha rumput laut. Cabai menjadi satu penyumbang inflasi terbesar "Kota Minyak" itu.

"PSBI dilaksanakan di kantor pusat di Jakarta dan di kantor-kantor perwakilan di daerah dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing daerah," kata Suharman Tabrani.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015