Jakarta (ANTARA) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan mempromosikan musik dangdut di Amerika dengan mengikutsertakan program "Hello Dangdut" dalam Festival South by Southwest (SXSW) 2019 di Austin, Texas, pada 10-17 Maret. 

Anggota Steering Committee "Hello Dangdut", David Tarigan mengatakan bahwa tim akan membuat semacam "mini disco" untuk memperkenalkan musik dangdut di sana. 

"Wujudnya seperti sebuah box tetapi orang bisa masuk ke dalam, seperti mini disco. Bisa dua orang di dalam. Di sana tidak hanya ada lagu, tetapi juga ada visual semacam interaktif. Jadi melihat seperti apa dangdut di Indonesia. Ada merchandise yang akan dibagikan," kata dia di Jakarta, Selasa. 

"Hello Dangdut" juga akan memberikan informasi mengenai sejarah, pencapaian musik dangdut sejak era 1970-an di Indonesia hingga saat ini. 

Kemudian, karena masih fase pertama, David memastikan tidak menghadirkan performa para musisi dangdut secara live. Mungkin di tahun depan, tutur dia. 

"Sebisanya kami memilih lagu-lagu yang dangdut banget. Dangdut sendiri kan baru tahun 1970-an. Mungkin kita akan bawa yang seperti itu. Kami pilih supaya tidak keluar dari ide dangdut tradisional, maksudnya yang klasik. Di sana ada lagu yang diputar, lalu ada satu lagu yang membuat dia berjoged," papar David. 

Menurut dia, pada dasarnya ini merupakan bentuk pengenalan awal pada musik dangdut untuk masyarakat Amerika. Namun, bagi kalangan yang sudah mengetahui musik dangdut, pihaknya akan membuat follow up yang lebih konkret. 

"Sebagai contoh ada label rekaman yang tertarik merilis dangdut 70-an. Kita akan tapping di sana," kata pria yang saat berkutat di Yayasan Irama Nusantara itu. 

Selain "Hello Dangdut", terdapat beberapa startup yakni Ars., MTarget, Nodeflux, TeleCTG, Noore Sport Hijab, Dicoding, Knock Percussion dan musisi Dhira Bongs yang juga akan berpartisipasi dalam festival sejenis. 

"SXSW menjadi gerbang alternatif baru. Pengenalan dangdut tepat lewat ajang ini. Bagaimana kami mengenalkan Hello Dangdut dan dampaknya semoga dangdut bisa menjadi alternatif (musik)," kata David. 

Baca juga: Bekraf kirim belasan pelaku industri kreatif ke AS

Baca juga: Bekraf sebut layanan OTT jawab jumlah penambahan layar bioskop

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019