Jakarta (ANTARA News) - Sutradara Indonesia Timo Tjahjanto akan menghidupkan kembali salah satu tokoh pendekar asli Tanah Air yakni Si Buta dari Gua Hantu ke layar lebar.

"Nantinya film ini akan menjadi menjadi character origin of Barda. Begitu juga dengan Mata Malaikat, seorang villain yang kharismatik dan dia adalah pendekar legendaris. Kita membuat dua origin stories meskipun fokus pada karakter Barda,” tuturnya dalam keterangan pers yang diterima Antara, Rabu.

Selain ditunjuk sebagai sutradara, Timo juga diminta oleh Screenplay Films dan Bumilangit Studios untuk bertindak sebagai penulis naskah film tersebut.

Dalam versi kali ini, skenario "Si Buta dari Gua Hantu" akan ditulis ulang dan dikemas secara modern, naskah inilah yang kemudian dipakai Timo di film tersebut. Nantinya kisah "Si Buta dari Gua Hantu" akan berpusat pada dua karakter utama yaitu Barda alias nama asli dari Si Buta dan Mata Malaikat, yang tak lain adalah musuh Barda.

“Kita akan menceritakan unsur penting dan menyentuh dimana Barda masih punya rasa kemanusiaan, ia bersahabat dengan Kliwon, monyetnya. Lalu Tongkat Barda yang terbuat dari batu granit bisa menjadi sangat kuat, lalu mengapa sampai Barda memakai baju ular. Meskipun ini film fantasi, tapi akan ada logika-logika yang kita gali,” lanjut Timo sedikit membocorkan filmnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa dalam pembuatan naskah film Si Buta dari Gua Hantu, ia meperbaharui visi dari Ganes TH untuk dibuat terkait dengan masa kini.

Penunjukkan Timo Tjahjanto di kursi sutradara tentu bukan tanpa alasan. Ia memiliki sederet prestasi luar biasa di balik layar. Bersama Screenplay Films, sepak terjang Timo pun sangat gemilang. Pria berusia 38 tahun itu sukses menggarap "Headshot" (2016) dan "Sebelum Iblis Menjemput" (2018). 

Kedua film ini mendapatkan apresiasi di berbagai festival-festival  film bergengsi dunia. "Headshot" mendapatkan penghargaan Grand Prix Nouveau Genre Award, kategori International Feature Film Competition di L’Étrange Film Festival Prancis 2016 sementara "Sebelum Iblis Menjemput" menyabet penghargaan sebagai film terbaik dalam kategori Midnight Xtreme di Festival Film Sitges Spanyol 2018. 

Timo juga sukses menjadi sutradara film original Netflix pertama dari Indonesia yakni "The Night Comes For Us", yang dibintangi Joe Taslim serta Iko Uwais.

Baca juga: Timo Tjahjanto diusulkan jadi sutradara "Deadpool 3"

Baca juga: Film "The Night Comes For Us" disambut positif di Fantastic Festival 2018


Tidak hanya sederet prestasinya sebagai sutradara, Timo juga ternyata merupakan penggemar dan pembaca komik "Si Buta dari Gua Hantu" dan ia kali ini dipercaya menggarap film tentang idolanya tersebut. 

"Si Buta dari Gua Hantu" menjadi karakter legendaris kedua dari Screenplay Films dan Bumilangit Studios yang diangkat ke layar lebar, setelah "Gundala" yang disutradarai Joko Anwar. "Si Buta dari Gua Hantu" mengawali kolaborasi Screenplay Films dan Bumilangit Studios dalam mengangkat kembali genre fantasy martial arts dalam genre pendekar.

Menilik sejarahnya, "Si Buta dari Gua Hantu' merupakan mahakarya dari salah satu maestro cerita bergambar Indonesia, Ganes Thiar Santosa. Walaupun komikus yang lebih dikenal dengan nama Ganes TH ini sudah banyak mengeluarkan karya lainnya, namun komik ini menjadi pelopor komik silat Indonesia. 

Sejak pertama kali terbit pada tahun 1967,  "Si Buta dari Gua Hantu" menimbulkan 'demam silat' khas nusantara dan menginspirasi banyak komikus untuk berkiprah di genre ini. "Si Buta dari Gua Hantu" juga menjadi salah satu properti intelektual karya anak bangsa yang paling banyak diadaptasi ke dalam media layar kaca dan layar lebar. 

Baca juga: "Sebelum Iblis Menjemput", film horor baru Timo Tjahjanto

Baca juga: Film laga Indonesia "The Night Comes For Us" diluncurkan eksklusif di Netflix

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018