Jakarta (ANTARA News) - Para dokter menyarankan agar orang-orang yang setiap hari terpapar matahari untuk selalu memakai tabir surya, khusus untuk negara tropis, SPF 30 paling dianjurkan.

"Di Asia Pasifik, yang direkomendasikan SPF 30," kata dokter kulit Sari Chairunnisa di Wardah Days 2018, Jakarta, Minggu.

SPF alias Sun Protection Factor adalah penentu seberapa lama kulit bisa terpapar sinar matahari tanpa terbakar. 

Tabir surya melindungi kulit lebih lama dari paparan sinar matahari. Tanpa tabir surya, kulit bisa terbakar sinar matahari dalam 15 menit. 

Di pasaran, nilai SPF bervariasi hingga ada yang lebih tinggi dari nilai SPF yang disebut ideal untuk negara tropis.

Apakah ada efek samping bila memilih tabir surya dengan nilai SPF yang lebih tinggi dari rekomendasi untuk negara tropis?

Sari mengatakan tabir surya dengan SPF lebih dari 30 tentu boleh saja dipakai karena tak ada efek samping dari segi kesehatan.

"Hanya saja SPF makin tinggi jadi makin lengket atau semakin berwarna putih," ujar Sari.

Berdasarkan rekomendasi, SPF 30 dinilai sebagai titik optimal di mana kulit akan mendapatkan manfaat secara maksimal. 

Sementara manfaat SPF dengan nilai di atas 30 dikatakan tidak terlalu berbeda dengan nilai SPF yang lebih rendah.

Memakai tabir surya adalah cara melindungi kulit agar tidak kusam akibat terpapar sinar matahari terlalu lama. 

Sari mengingatkan untuk mengaplikasikan tabir surya berkali-kali dalam sehari, khususnya untuk orang yang lebih sering terpapar matahari karena aktivitas di luar ruangan.

"Kalau di outdoor lama, pakai lagi tabir surya setelah tiga jam. Kalau kerja kantoran dari pagi ke siang (tidak diaplikasikan ulang) tidak apa-apa," tutur dia.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018