Mike, begitulah pemilik nama asli Michael Ben Syura Sondia Wowor (36 tahun), menyimpan kisah pilu di balik tato berwajah sang Ayah.
“Sebelum Papa jatuh sakit, saya dan papa tidak memiliki hubungan yang harmonis. Sebab, Papa dan Mama itu berpisah setelah menikah selama 26 tahun,” ungkapnya saat berbincang kepada Antara, Jumat (6/10).
Baca juga: Aktor Rudy Wowor tutup usia
Mike bercerita bahwa dirinya adalah anak lelaki satu-satunya di keluarga dari empat istri.
“Dari istri pertama itu ada anak perempuan namanya Stefani Wowor (50 tahun). Dari istri kedua itu tidak ada. Dari istri ketiga, mamaku, Renny Soerjanti Hoegeng, ada kakakku Siti Madinah (38 tahun) dan aku. Dari istri terakhir, tidak ada anak,” sebutnya.
Sayangnya, sambung Mike, dirinya tidak mendapatkan kasih sayang Rudy Wowor. Sebab, sejak perpisahan Rudy dengan ibunya, Renny, otomatis komunikasi sangat jarang.
“Saya memiliki seorang Ayah, tapi tidak ada figur dan sosoknya. Jadi, gunanya Papa itu apa? Kenapa nggak ada yang mengarahakan. Kemana Papa selama ini?” tanya Mike dalam batin.
Rindu terpendam kepada sang Ayah, ia relakan lengannya dirajah.
Baca juga: Anak Rudy Wowor menyesal telat bawa sang ayah berobat
“Saya bikin tato Papa ketika Papa ulang tahun ke-73. Waktu itu saya posting ke Facebook. Papa ngelihat dan bertanya,‘Itu kamu, Mike?’ terang putra bungsu aktor, penari, dan koreografer Rudy Wowor.
Selain bertanya, Rudy Wowor kala itu mendatangi Mike setelah dirinya selesai mengajar tari di Eki Dancer di kawasan Jati Padang, Manggarai. Hal itu memberikan kesan mendalam
Baru dua minggu lalu juga, kekesalan dalam diri Mike terhadap Ayahnya itu luluh. Mike pun kembali memperbaiki hubungan antara Ayah dan anak.
Baca juga: Roy Karyadi: Rudy Wowor pernah alami penjepitan saraf
“Papa sempat bilang,‘Apa pun yang terjadi, apa pun yang pernah Papa lakukan, apa pun yang pernah kita lakukan bersama, Papa setiap detik mengingatmu. Kamu satu-satunya anak Papa yang paling Papa cintai,” ungkap Mike seraya terharu.
Almarhum Rudy Wowor akan dikebumikan pada pukul 07.30 WIB di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
