Jakarta (ANTARA News) - Atlet putri panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu menyebut julukan spiderwoman yang disematkan kepadanya dari para pengguna media jejaring sosial lebih cocok ditujukan kepada tim nasional meskipun Aries telah meraih medali emas dalam kejuaraan dunia.

"Saya sih terserah yang memberi julukan atau apalah. Tapi, Aries tetap Aries yang dulu. Spiderwoman itu sebenarnya untuk kami semua dalam tim Indonesia dan bukan hanya Aries," kata Aries di sela-sela penyambutan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Rabu.

Aries mendapatkan julukan spiderwoman setelah meraih medali emas nomor perlombaan speed world record dalam seri Piala Dunia Panjat Tebing di Chongqing, China pada pada 5-7 Mei.

Atlet asal Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah itu mengalahkan atlet putri panjat tebing Rusia Elena Timofeeva dengan catatan waktu 7,51 detik berbanding 9,01 detik.

"Persiapan kami untuk Asian Games masih sama seperti sebelumnya yaitu dengan berlatih keras, berlatih benar, dan tidak puas dengan pencapaian ini karena kami masih harus mengejar prestasi lain," katanya.

Aries mengatakan kekuatan tim Indonesia sudah setara dengan tim-tim dari negara lain dalam seri Piala Dunia Panjat Tebing di Rusia dan China.

"Untuk persaingan dalam Asian Games, persaingan berat dari China, Iran, dan Kazakhstan. Tapi untuk kejuaraan dunia, ada tim Rusia, Prancis, dan lainnya," kata atlet berusia 23 tahun itu.

Aries mengaku masih membidik pemecahan rekor dunia yaitu 7,32 detik meskipun telah membidik medali emas dengan waktu 7,51 detik. "Saya sempat dapat 7,39 detik di Moskow," ujarnya tentang seri Piala Dunia Panjat Tebing di Rusia pada pada 21-22 April 2018.

"Sejauh ini, kami masih fokus berlatih untuk Asian Games. Saya masih akan berlatih agar dapat mengikuti Olimpiade," ujar Aries tentang mimpinya jika cabang panjat tebing menjadi cabang pertandingan Olimpiade 2020.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018