Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memperkuat kerja sama dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia dengan Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (EKONID).

"Pendidikan dan pelatihan vokasi tersebut agar sesuai dengan standar Jerman," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin di Jakarta, Rabu.

Komitmen ini ditegaskan melalui penandatanganan "Declaration of Intent on a Partnership in Vocational Education and Training" di SMKN 26 Jakarta.

Melalui penandatanganan deklarasi ini, kedua institusi sepakat membangun skema yang berkelanjutan untuk memperbanyak porsi pelatihan praktik bagi siswa SMK di perusahaan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.

"Ini juga untuk meningkatkan keterlibatan perusahaan-perusahaan Jerman dan Indonesia dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi," lanjut Rudy.

Beberapa poin kerja sama Kemenko Perekonomian dan EKONID tersebut antara lain penguatan keterlibatan perusahaan dan dunia industri dalam mengembangkan pendidikan dan pelatihan vokasi melalui berbagai inisiatif bersama.

Kemudian, adanya pendidikan kejuruan sistem ganda sesuai standar Jerman untuk jurusan industri mekanik selama 2,5 tahun, yang merupakan pertama kali dilaksanakan bersama SMK negeri di Indonesia.

Selain itu, peningkatan kualifikasi guru sekolah SMK dan pelatih tempat kerja di perusahaan melalui "training of trainers" berdasarkan standar Jerman serta adanya dukungan program pelatihan vokasi (pemagangan) bagi sekolah kejuruan di Indonesia.

"Ketiga hal tersebut untuk mewujudkan `link and match` pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia dengan kebutuhan tenaga kerja terampil di dunia usaha dan industri," kata Rudy.

Menurut rencana, proyek ujicoba kerja sama ini akan dimulai pada jurusan mekanik di SMKN 26 Jakarta.

Hadir dalam kesempatan ini, ikut hadir Wakil Industri Jerman di Indonesia selaku Direktur Pelaksana EKONID, Jan Ronnfeld untuk menandatangani perjanjian tersebut.

Selain itu, hadir Duta Besar Jerman untuk Indonesia Michael Freiherr von Ungern-Sternberg, Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta Purwosusilo, perwakilan kementerian/lembaga serta dunia usaha dan industri, dari Indonesia dan Jerman.

Direktur Pelaksana EKONID, Jan Ronnfeld juga ikut menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang lebih berorientasi kepada praktik di Indonesia.

"Partisipasi aktif dari dunia usaha dan industri sebagai pelaksana praktik untuk pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas siswa dan agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri," katanya.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018