New York (ANTARA News) - Indeks harga di bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street berakhir turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah saham-saham ritel terpukul keras oleh data pengeluaran konsumen yang lemah menarik saham-saham AS lebih rendah untuk sesi kedua berturut-turut.

Pemilik saham Dow, Wal-Mart, Costco, Target dan Macys masing-masing kehilangan lebih dari dua persen setelah data AS menunjukkan orang-orang AS terus memegang ketat dompet mereka.

Pengecer besar semua menukik setelah Departemen Perdagangan melaporkan bahwa konsumen AS menghabiskan dana hanya 0,1 persen lebih pada Maret dibandingkan Februari 2016, meskipun menikmati pendapatan yang lebih tinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,3 persen menjadi 17.773,64.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 0,5 persen menjadi ditutup pada 2.065,30, sementara indeks komposit Nasdaq turun 0,6 persen menjadi 4.775,36.

Para analis juga mengatakan investor mengkhawatirkan tentang valuasi saham yang tinggi setelah musim pelaporan laba dan data ekonomi yang secara umum lemah.

Amazon tercatat naik 9,6 persen setelah melaporkan ayunan ke keuntungan dari setahun lalu untuk kuartal pertama menjadi 513 juta dolar AS, memenangkan keuntungan kuartalan keempat berturut-turut.

Keuntungan menonjol lainnya diraih Expedia yang naik 8,2 persen, LinkedIn naik 1,9 persen dan Monster Beverage naik 12,8 persen.

Tetapi, saham-saham biotek paling terpukul setelah Gilead Sciences melaporkan penurunan persen 17,7 per dalam laba bersih kuartal pertamanya menjadi 3,6 miliar dolar AS karena penjualan untuk obat hepatitis C, Sovaldi, yang menguntungkan tertinggal dari perkiraan.

Gilead jatuh 9,1 persen, sementara saingannya Celgene dan Biogen masing-masing kehilangan 4,3 persen dan 2,2 persen.

Tapi perusahaan biotek lainnya, Medivation naik 2,9 persen setelah menolak sebuah penawaran tak diminta 9,3 miliar dolar AS dari raksasa framasi Prancis, Sanofi. Saham Sanofi yang tercatat di AS turun 4,1 persen.

Raksasa minyak AS ExxonMobil naik 0,4 persen setelah melaporkan laba kuartal pertama lebih baik dari perkiraan sebesar 1,8 miliar dolar AS. Tetapi Chevron saingannya, turun 0,2 persen setelah melaporkan kerugian besar yang mengejutkan.
(Uu.A026)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016