London (ANTARA News) - Para pendatang non-Uni Eropa yang ingin tinggal di Belgia akan diwajibkan menandatangani surat pernyataan menerima nilai-nilai lokal atau melihat permohonan tinggal mereka ditolak dalam gerakan yang dikhawatirkan bisa memicu sentimen anti-imigrasi.

Parlemen diperkirakan meloloskan usul penerapan "pernyataan pendatang baru" dalam beberapa bulan mendatang menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Belgia untuk urusan suaka dan migrasi, Theo Francken, yang menyusun rencana tersebut.

Orang-orang yang sudah pindah ke Belgia lebih dari tiga bulan akan diharuskan menandatangani surat pernyataan tersebut, yang meliputi janji untuk mencegah dan melaporkan berbagai upaya untuk melakukan "aksi terorisme".

Penandatangan pernyataan itu tidak akan diberlakukan bagi para pencari suaka dan pelajar, kata juru bicara tersebut.

"(Banyak orang) datang (ke Belgia) dari berbagai negara dengan membawa nilai-nilai lain," ujar juru bicara Francken, Laurent Mutambayi, kepada Thomson Reuters Foundation melalui sambungan telepon dari Brussels.

"Jika mereka ingin membangun kehidupan di sini di Eropa (kami) tidak ada masalah, tapi mereka harus menandatangani pernyataan bahwa mereka menerima nilai-nilai kami," tambah dia.

Mutambayi menyatakan mereka yang dianggap tidak cukup membaur dengan nilai-nilai setempat tidak akan diizinkan tinggal di negara tersebut.

Masalah pembauran telah mendominasi halaman utama media massa di Eropa, yang tahun lalu menerima lebih dari satu juta orang yang menyelamatkan diri dari konflik dan kemiskinan di Timur Tengah dan sekitarnya.

Mutambayi menambahkan bahwa bom bunuh diri bulan lalu di Bandar Udara Brussels serta stasiun kereta metro yang menewaskan 35 orang memperkuat argumen akan pentingnya pernyataan untuk berintegrasi tersebut.

Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Salah satu organisasi di Belgia yang bekerja dengan para pendatang mengkritik proposal tersebut dengan menyebutnya sebagai kebijakan diskriminatif dan bisa mengobarkan prasangka terhadap kaum migran.

"Itu perangkat tambahan bagi kantor imigrasi untuk mencegah beberapa orang memasuki Belgia," kata Didier Vanderslycke dari ORBIT, organisasi yang bergerak di bidang keragaman dan migrasi.

"Proses pembauran bisa dimulai ketika kita sudah tinggal dan bukan ketika kau menandatangani dokumen bahwa kau akan menyatu. Ini benar-benar sambutan buruk (bagi) orang," katanya kepada Thomson Reuters Foundation.

Ia mengatakan bahwa membuat calon pemukim menandatangani pernyataan akan menerima hak-hak kaum gay atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, yang dianggap tidak dihormati oleh para pendatang, akan memperparah prasangka terhadap mereka.(Uu.M038)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016