Pangkalpinang (ANTARA News) - Warga Kelurahan Pintu Air di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, terpaksa harus mengungsi karena rumah mereka kebanjiran sejak Senin malam.

Air setinggi satu meter lebih menggenangi rumah-rumah warga di kelurahan itu sehingga warga harus memindahkan barang-barang mereka ke tempat lebih tinggi.

"Air mulai naik pukul 00.00 WIB dan kita mulai angkat-angkat barang. Sampai pagi ini air semakin tinggi," kata Agus, warga Pintu Air, sambil memungut barang-barang yang masih bisa diselamatkan di rumahnya.

"Hujan deras mengakibatkan sungai Rangkui meluap," tambah dia.

Ia menambahkan sampai saat ini belum ada aparat pemerintah yang membantu mereka mengungsi atau memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.

"Dari tadi malam kita sendiri yang ngangkut barang-barang, belum ada bantuan. Anak dan istri ya numpang di rumah tetangga. Ada yang tidur dipinggir jalan juga," kata dia.

Banjir juga melanda Kelurahan Gedung Nasional, Parit Lalang, Sumberjo dan Kelurahan Kampung Bintang, membuat permukiman warga di sana tergenang.

Selain itu banjir membuat sebagian jalan di Pangkalpinang tergenang dan tidak bisa dilalui kendaraan.

"Sepanjang Jalan RE. Martadinata Pangkalpinang lumpuh akibat banjir, mengakibatkan kemacetan total di jalur alternatif di kawasan Ketapang," ujar Aswan, warga Pangkalpinang.

Kemacetan juga terjadi di Jembatan 12 karena warga yang biasa melalui Jalan Sudirman dan Jalan Baru harus memutar ke jalan alternatif tersebut.

"Ketinggian genangan banjir di Jalan Baru mencapai 60 centimeter sehingga tidak bisa dilintasi oleh kendaraan kecil, termasuk sepeda motor sehingga kita harus memutar kejalan alternatif," kata Legimin, warga Pangkalpinang, yang hendak berangkat kerja.


Pengerahan Bantuan

Kepala Seksi Penegakan Hukum Kepolisian Perairan Bangka Belitung AKBP Adi Nugraha mengatakan 30 personel sudah dikerahkan untuk membantu evakuasi korban banjir di Kota Pangkalpinang.

"Anggota kami sudah turun membantu evakuasi korban banjir sejak tadi bagi. Evakuasi kami lakukan di dua lokasi yakni di Kelurahan Bintang dan Kampung Seberang," katanya.

Aparat kepolisian membantu mengevakuasi warga menggunakan dua perahu karet dan sampai saat ini masih mencari warga yang terjebak banjir di rumah.

"Sementara, kami sudah mengevakusasi puluhan warga ," ujarnya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pangkalpinang Abdullany mengatakan 50 petugas diturunkan untuk membantu mengevakuasi korban banjir di beberapa lokasi dengan menggunakan perahu karet.

"Anggota kami sudah membantu evakuasi di Kelurahan Bintang, Kelurahan Parit Lalang, sekitaran Bank Mandiri dan membantu posko di rumah dinas Wali Kota," katanya.

Satuan Polisi Pamong Praja juga sudah membuka dapur umum untuk korban banjir di Kelurahan Parit Lalang.

"Kami sudah menyiapkan seluruh peralatan untuk membantu korban banjir. Kami harap bantuan ini bisa membantu meringankan mereka," ujarnya.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Effendi memantau banjir di Parit Lalang dan mengimbau warga segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Kita minta warga hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan yang bersumber listrik," ujarnya.

Pewarta: Aprionis, Kasmono, dan Ahmadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016