Jayapura (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan Informasi dan Hubungan Luar Negeri Yorrys Raweyai mengatakan aparat keamanan di Papua, TNI/Polri agar jangan terjebak dengan masalah HAM saat bertindak tegas menghadapi kelompok kriminal atau separatis bersenjata.

"TNI/Polri, jangan terjebak dengan pelanggaran HAM. Itu tidak boleh," kata Yorrys kepada Antara di Jayapura, Minggu malam.

Pernyataan ini menyusul terjadinya penembakan di Skouw-Wutung perbatasan RI-PNG yang mengakibatkan Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare dan seoramg TNI terkena serpihan kaca akibat tembakan kelompok kriminal atau separatis bersenjata di daerah itu.

Menurutnya, TNI/Polri harus bersikap tegas tapi terukur. "Imbauan saya supaya TNI/Polri jangan terlalu melihat ini biasa. Hanya menaikkan bendera lalu dibiarkan dan mereka lakukan pancingan. Itu kan berarti harus dibersihkan, tidak boleh ada kelompok-kelompok itu," katanya.

Ditanya apakah TNI/Polri harus ambil langkah represif? Yorrys sampaikan, "Oh iya. Kalau mereka sudah menggunakan senjata, TNI/Polri tidak ada alternatif lain. Harus tindak tegas."

"Selama mereka lakukan pelanggaran hukum positif maka aparat keamanan yakni Polri yang harus bertindak, tetapi kalau mereka datang dengan membawa senjata dan mengibarkan bendera itu kan tidak boleh, itu tugas TNI," katanya.

Namun, Yorrys belum mengetahui penyerang itu dari kelompok mana. "Mereka ini kan kita belum tahu persis, mereka selalu melakukan gangguan keamanan. Dan kemarin karena itu (penembakan,red) kan, langsung Brimob, Dalmas dan TNI turun dan mereka lakukan pengejaran di sana. Yang pasti itu kelompok bersenjata atau separatis," katanya.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014