Jakarta (ANTARA) - Sungguh pertandingan yang menegangkan namun juga mengasyikan dan sekaligus menghibur.

Bukan semata karena hasilnya yang memenangkan Indonesia untuk kemudian memelihara asa medali emas Indonesia dalam Olimpiade Tokyo 2020 setelah apa yang tadinya dianggap sebagai peluang emas terbesar dari ganda putra, lenyap begitu saja.

Tetapi yang juga menarik adalah cara Greysia Polii dan Apriyani Rahayu memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri Tokyo 2020 melawan pasangan Korea Selatan Lee Sohee dan Shin Seungchan itu.

Greysia dan Apriyani terlihat menjadi pihak yang paling menikmati pertarungan untuk memperebutkan satu jatah menuju emas Olimpiade Tokyo tersebut.

Baca juga: Greysia/Apriyani ingin nikmati setiap pertandingan di Olimpiade Tokyo

Tetapi tanpa itu pun Greysia dan Apriyani telah menciptakan sejarah, khususnya bulu tangkis karena baru kali ini ganda putri bulu tangkis Indonesia mempersembahkan medali Olimpide kepada Indonesia.

Sebelum ini medali Olimpiade yang diperoleh bulutangkis Indonesia selalu dari nomor-nomor lain, termasuk tiga medali emas dari ganda ganda putra.

Suasana hati yang menikmati pertandingan seperti tampaknya dirasakan Greysia dan Apriyani membuat pasangan Indonesia ini terlihat tampil lepas seolah tidak terlihat memikul beban yang mungkin mereka tanggung saat itu, untuk menang 21-19, 21-17.

Mereka tak patah semangat ketika rangkaian smash dipatahkan lawan. Pun tak kedodoran saat menangkis smash dan tekanan lawan, termasuk juga dalam beradu permainan net.

Dengan padu mereka saling melapis dan menutup lapangan serta terus bergerak yang disertai dengan sigap menunggu apa balasan lawan, yang acap dibarengi dengan refleks tinggi.

Baca juga: Ketenangan jadi kunci Greysia/Apriyani menangi semifinal Olimpiade

Ganda putri Indonesia ini juga sabar menantikan lawan membuat kesalahan, bukan saja oleh karena lawan kelelahan akibat reli-reli panjang yang mereka pancing dan ladeni dengan hampir sempurna, tetapi juga oleh ketidaksabaran lawan dalam segera menuntaskan reli.

Salah satu yang bisa dilihat adalah saat mereka mengubah kedudukan dari 18-16 menjadi 19-16, dan dari 19-16 ke 20-16 pada gim kedua.

Ini adalah salah satu momen juara di mana para penggemar bulu tangkis layak mengangkat topi kepada Greysia dan Apriyani.

Pada kedua perpindahan poin itu terjadi reli panjang. Pasangan Indonesia itu terlihat sebagai pihak yang lebih sabar dan lebih siap mental dalam memenangkan kedua reli ini.

Mereka tak terburu-buru menyudahi reli ini, tetapi juga tak lengah menghadapi tekanan lawan. Sebaliknya terus mengocok lawan sampai berharap lawan membuat kesalahan sendiri.

Baca juga: Greysia/Apriyani tembus ke final Olimpiade Tokyo

Selanjutnya teriakan Apeiyani

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021