Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tidak memiliki rencana mengunjungi Jepang untuk menghadiri Olimpiade Tokyo, menurut juru bicaranya, seperti dilaporkan Kyodo pada Jumat. 

Dalam sebuah pesan video, Guterres menyebut soal gencatan senjata Olimpiade dan menyerukan agar semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut mematuhi gencatan senjata selama Olimpiade Musim Panas di Jepang.

"Dalam beberapa hari, atlet dari seluruh dunia akan berkumpul di Jepang untuk Olimpiade dan Paralimpiade. Mereka harus melalui hambatan yang sangat besar untuk berpartisipasi di tengah pandemi COVID-19," kata Guterres.

"Perdamaian dan persatuan menjadi tujuan bersama, bahkan lebih penting tahun ini, karena kami berusaha untuk mengakhiri pandemi dan membangun pemulihan global yang kuat, berkelanjutan dan inklusif," kata Sekjen PBB.

Baca juga: Kurang dari 1.000 tamu VIP akan hadiri pembukaan Olimpiade Tokyo 
Baca juga: Dan Evans batal ke Olimpiade Tokyo setelah dinyatakan positif COVID-19 


Lebih lanjut, dia juga mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik patuh terhadap gencatan senjata yang berlangsung hingga 12 September, tujuh hari setelah penutupan Paralimpiade.

Resolusi gencatan senjata Olimpiade pertama kali diadopsi di PBB setahun sebelum Olimpiade Musim Dingin 1994 di Lillehammer, Norwegia, berdasarkan proposal dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Gencatan senjata terakhir diadopsi pada Desember 2019 dalam Sidang Majelis Umum PBB. 

Baca juga: Ratusan kuda diterbangkan ke Tokyo untuk Olimpiade 
Baca juga: Andy dan Jamie Murray siap berlaga dalam Olimpiade Tokyo 
Baca juga: Tim pengungsi Olimpiade tunda ke Jepang karena kasus COVID-19 

 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021