Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan menjalani vaksinasi perdana COVID-19 pada Rabu 13 Januari 2021, pagi hari.

Hal itu disampaikan Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

"Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden," ujar Bey dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Presiden targetkan 29,55 juta dosis vaksin tiba di daerah hingga Maret

Baca juga: Erick Thohir: Setiap vaksin punya kode sesuai pasien yang disuntik


Dia menyampaikan Sekretariat Presiden saat ini sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pengaturan tatacara vaksinasi terhadap Kepala Negara.

Dia mengatakan penyuntikan vaksin perdana terhadap Presiden akan disiarkan secara langsung melalui live streaming.

"Besok saat penyuntikan perdana tersebut juga akan disiarkan secara live streaming. Jadi proses nya seperti apa, bisa dilihat langsung besok," jelasnya.

Sementara itu mengenai tempat pelaksanaan vaksinasi Presiden akan diinfokan selanjutnya.

CoronaVac sebagai vaksin COVID-19 produksi perusahaan Sinovac resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Senin (11/1).

"Vaksin CoronaVac memenuhi persyaratan mendapatkan EUA," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam jumpa pers daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.

Baca juga: Presiden Jokowi: Tak mau divaksin akan rugikan diri dan orang lain

Baca juga: Presiden: Hari vaksinasi COVID-19 perdana tunggu izin BPOM


Ia mengatakan dalam memutuskan pemberian otorisasi darurat itu BPOM mempertimbangkan hasil uji klinik di Indonesia, Brazil dan Turki, yang menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 itu memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal COVID-19.

Selain itu, kata dia, vaksin Sinovac tersebut memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.

Sementara dari uji klinik di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, lanjut dia, efikasi CoronaVac itu mencapai 65,3 persen. Selanjutnya, uji klinis di Turki efikasi Sinovac mencapai 91 persen dan Brazil 78 persen.

Di sisi lain Majelis Ulama Indonesia juga telah mengeluarkan keputusan fatwa kehalalan CoronaVac yaitu vaksin COVID-19 produksi Sinovac, China, seiring terbitnya otorisasi keamanan dan manfaat antivirus SARS-CoV-2 tersebut.

Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan telah menyatakan kesediaannya menjadi orang pertama di Tanah Air yang menerima vaksinasi COVID-19 setelah izin EUA dari BPOM dan fatwa kehalalan dari MUI terbit.
​​
Baca juga: Presiden: Vaksinasi jangan dibayangkan yang "enggak-enggak"

Baca juga: Sinovac kirim 15 juta dosis vaksin ke Indonesia dalam bentuk curah

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021