Jakarta (ANTARA) - Kanye West menyatakan pandangannya soal aborsi dan pornografi, dia berargumen soal kebijakan pemerintah, bahkan sempat menangis pada pidato pertamanya untuk kampanye Presiden Amerika Serikat (AS).

West (43) mantan pendukung Donald Trump, membuat pemilih bingung apakah kampanye itu asli atau aksi publisitas belaka, menyampaikan komentar bertele-tele selama acara di Charleston, South Carolina, AS.

Dalam sambutannya yang berlangsung lebih dari satu jam, West mengecam aborsi dan tampaknya akan mengajukan proposal atas kebijakan itu dengan cepat.

"Harriet Tubman tidak pernah benar-benar membebaskan. Dia hanya meminta orang-orang itu bekerja untuk orang kulit putih lainnya," katanya ketika membahas ketidaksetaraan ekonomi, dilansir Reuters, Senin.

Baca juga: Tangis Kanye West pecah saat berkampanye sebagai calon presiden

Baca juga: Calonkan diri jadi Presiden AS, Kanye West serahkan berkas pertama


Acara yang disiarkan langsung di YouTube dan ditayangkan di stasiun televisi lokal, tidak banyak menjelaskan apakah West benar-benar berusaha untuk memenangkan kursi kepresidenan.

Kanye West menyatakan maju pilpres AS pada 4 Juli lewat cuitan Twitter.

Dia disebut terlambat maju sebagai kandidat presiden AS 2020 karena telat mendapat suara di sejumlah negara bagian.

Baca juga: Kanye West dikabarkan tak lagi calonkan diri sebagai presiden AS

Baca juga: Pengakuan Kanye West, pernah kena COVID-19 sampai anti-vaksin

Baca juga: Para penggemar Britney Spears serukan tagar #FreeBritney, ada apa?

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020