Jakarta (ANTARA) - Setelah viral kabar di awal bulan ini bahwa Starbucks melarang barista di Amerika Serikat mengenakan kaus atau aksesori yang menyebut gerakan Black Lives Matter (BLM), Starbucks mengatakan akan membuat desain kaus Black Lives Matter versinya sendiri.

Vogue dikutip pada Senin mengatakan, Starbucks melarang hal itu karena perusahaan khawatir hal itu bisa "disalahartikan dan berpotensi memancing kekerasan."

Starbucks mengklaim akan memproduksi 250.000 kaus perusahaan dengan desain Black Lives Matter yang bisa dikenakan oleh para barista di Amerika Utara.

Baca juga: Karyawan Starbucks di Guangzhou positif, 2.300 orang dites COVID-19

Baca juga: Starbucks tutup banyak kafe di AS, Kanada cegah penyebaran corona


Kaus juga bisa dibeli online seharga 19,99 dolar AS atau sekira Rp284.337.

Desain kaus itu bergambar papan-papan protes bertuliskan "Black Lives Matter," "Together We Can," "Stand Up," serta "Time for Change."

Starbucks berjanji untuk menyumbangkan sebagian dananya ke organisasi terkait BLM. Awal bulan ini, Starbucks Foundation mengklaim akan menyumbangkan 1 juta dolar AS untuk organisasi yang "mempromosikan keadilan rasial dan komunitas yang lebih inklusif dan adil."
 


Baca juga: Terapkan "social distancing", Starbucks AS hanya layani "take away"

Baca juga: Starbucks akan jual roti lapis "daging palsu" di Kanada

Baca juga: Sikapi virus corona, Starbucks tutup toko, tunda jasa pengiriman

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020