New York (ANTARA) - Dolar AS merosot terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena sentimen risiko kembali ke pasar di tengah ekonomi dunia yang dibuka kembali, menekan permintaan terhadap mata uang safe-haven. Semakin banyak negara-negara ekonomi utama yang melonggarkan pengunciannya terkait Virus Corona, memicu harapan untuk pemulihan ekonomi dan memperkuat selera terhadap aset-aset berisiko.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya melemah 0,88 persen menjadi 98,9044 pada akhir perdagangan.

Baca juga: Harga emas jatuh lebih dari 1 persen ketika "lockdown" dilonggarkan

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0994 dolar AS dari 1,0897 dolar AS di sesi sebelumnya dan pound Inggris naik menjadi 1,2343 dolar AS dari 1,2191 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6674 dolar AS dari 0,6543 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,52 yen Jepang lebih rendah dari 107,71 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9647 franc Swiss dari 0,9712 franc Swiss dan turun menjadi 1,3757 dolar Kanada dari 1,3985 dolar Kanada.

Baca juga: Bursa saham Inggris "rebound", Indeks FTSE 100 naik 1,24 persen

Baca juga: Saham Prancis berakhir menguat, Indeks CAC 40 melambung 1,46 persen

Baca juga: Saham Jerman ditutup melambung, Indeks DAX 30 naik 1,00 persen


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020