Jakarta (ANTARA) - Klub-klub Liga Premier Inggris yang menentang ide memainkan sisa pertandingan di venue netral begitu kompetisi dimulai kembali, harus menyadari bahwa nyawa orang dipertaruhkan dan masalah sepak bola harus kesampingkan, kata polisi Inggris.

Mark Roberts, pimpinan nasional kepolisian sepak bola, mengatakan kepada Sky ia khawatir dengan beberapa komentar yang ia dengar terkait kondisi dimulainya kembali liga, yang dihentikan pada pertengahan Maret karena pandemi COVID-19.

Diskusi berlanjut mengenai melanjutkan pertandingan setelah klub-klub diberitahu hanya venue netral yang disetujui dari sudut pandang kesehatan dan keselamatan yang diizinkan.

Kepala eksekutif Brighton & Hove Albion Paul Barber mengatakan timnya menentang untuk melepaskan keuntungan sebagai tuan rumah dan Christian Purslow, timpalannya di Aston Villa, mengatakan degradasi akan menjadi bencana senilai 200 juta pound (248,08 juta dolar).

Baca juga: Henry dilematis soal Aubameyang dan Arsenal

"Hal-hal yang mulai membuat saya agak khawatir saat kita mendekati kemungkinan dimulai kembali adalah komentar-komentar yang kita dengar di pinggiran dari orang-orang yang terlibat dalam sepak bola," kata Deputi Kepala Agen Kepolisian Roberts.

"... Komentar seperti 'kami mungkin terdegradasi', 'kami tidak ingin bermain di venue netral,' 'ketika kami tandang melawan mereka ada fans di stadion', 'kami bermain di kandang tanpa fans itu tidak menguntungkan', 'kami ingin memperoleh trofi'.

"Saya memperoleh ini dalam konteks sepak bola bahwa ini semua perkara besar. Namun dalam konteks di mana 30.000 orang telah meninggal (di Inggris Raya) dan totalnya masih terus bertambah, maka itu bukan perkara besar.

"Kami ingin bekerja dengan sepak bola... mengembalikan musim demi alasan komersial, karena alasan moral ... tapi kita harus mengingatkan diri sendiri, itu tidak bisa jika berisiko membahayakan kehidupan lebih lanjut," kata Roberts.

Baca juga: Gary Neville balas komentar istri Angel di Maria soal Manchester

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020