Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memahami dan menerima alasan pengunduran diri Adamas Belva Syah Devara dari posisinya sebagai Staf Khusus Presiden.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam konfirmasinya, Selasa, membenarkan bahwa Presiden Jokowi telah menerima surat pengunduran diri Belva.

Baca juga: ICW minta Presiden copot Andi Taufan sebagai staf khusus

Baca juga: Boni Hargens: Istana perlu lakukan bersih-bersih


“Memang benar, Presiden sudah menerima surat pengunduran diri dari Staf Khusus Presiden, Sdr. Adamas Belva Syah Devara,” kata Pramono Anung.

Ia menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo menerima pengunduran diri Adamas Belva Syah Devara dan memahami alasan pengunduran dirinya itu.

“Dari awal Bapak Presiden menginginkan anak-anak muda yang berpotensi seperti Belva untuk bergabung dalam pemerintahan sehingga bisa berkontribusi dengan gagasan-gagasan inovatif, kreatif sekaligus memberikan ruang belajar bagi anak-anak muda terkait tata kelola pemerintahan,” kata Pramono.

Terkait dengan keikutsertaan Ruang Guru dalam kartu prakerja, kata Pramono, seperti sudah dijelaskan oleh Menko Perekonomian bahwa proses verifikasi mitra prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Ia menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam hal ini.

Surat pengunduran diri Belva tersebar luas pada Selasa sore (21/4) bahkan Pendiri dan CEO Ruang Guru tersebut memposting surat tersebut di akun sosial media pribadinya.

Baca juga: Stafsus Presiden: 1,2 juta siswa gunakan layanan belajar daring gratis

Baca juga: Stafsus Presiden pastikan akan lengkapi LHKPN ke KPK

Baca juga: Stafsus Presiden dorong Komnas Disabilitas terealisasi tahun ini

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020