Jakarta (ANTARA) - Museum Prajurit Terakota peninggalan Qinshihuang, dinasti pertama China, di Kota Xi'an, kembali dibuka untuk umum setelah ditutup lebih dari dua bulan akibat berjangkitnya wabah COVID-19.

Wisatawan sudah boleh memesan tiket objek wisata peninggalan pendiri China yang hidup pada era 221-206 sebelum Masehi yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh UNESCO itu.

Namun untuk pemandu hanya tersedia versi audio otomatis, tidak seperti biasanya terdapat banyak pemandu wisata di pintu masuk yang menawarkan jasa.

Hanya 8.000 pengunjung yang boleh mengunjungi situs yang berada di Ibu Kota Provinsi Shaanxi itu setiap hari, namun rombongan wisatawan termasuk dalam pengecualian, demikian pernyataan dinas pariwisata setempat yang beredar di media lokal, Minggu.

Di situs yang berjarak sekitar 36 kilometer dari pusat Kota Xi'an itu tersimpan sedikitnya 8.000 unit patung prajurit era Dinasti Qin.

Baca juga: Prajurit Terakota Xi'an ternyata punya kemiripan dengan Borobudur
Baca juga: VW impor peralatan medis China senilai 40 juta euro untuk Jerman

Sekitar 6.000 patung seukuran orang dewasa yang terbuat dari tanah liat itu tersimpan di pit pertama, sedangkan 2.000 sisanya di pit kedua.

Dalam satu tahun, Patung Prajurit Terakota itu dikunjungi sekitar 8,2 juta wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Xi'an yang merupakan Ibu Kota China kuno tersebut merupakan salah satu tujuan wisata internasional di daratan Tiongkok selain Beijing dan Shanghai.

Beberapa hari sebelumnya, Tembok Besar sektor Badaling di Beijing juga dibuka untuk umum setelah ditutup lebih dari dua bulan akibat virus yang telah membunuh ribuan warga China itu. Demikian pula dengan Disneyland di Shanghai. 

Baca juga: Kasus penularan lokal di China nihil, WNA dilarang masuk
Baca juga: China laporkan jumlah kasus corona harian yang kian sedikit

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020