Roma (ANTARA) - Angka kematian akibat wabah COVID-19 di Italia pada Sabtu (21/3) melonjak sebesar hampir 800 sehingga jumlah total korban jiwa di negara itu mendekati angka 5.000.

Italia pada Kamis (19/3) mengambil alih posisi China sebagai negara di dunia yang paling parah terdampak virus corona baru tersebut.

Jumlah orang yang meninggal di Italia meningkat tajam sebanyak 793, terbesar per hari, menjadi total 4.825 orang sejak wabah itu muncul sebulan lalu.

Sementara itu, jumlah pengidap COVID-19 di Italia telah mencapai 53.578, naik dari 47.021, kata Badan Perlindungan Sipil.

Saat ini, 2.857 pasien corona dirawat di unit pelayanan intensif. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya sebanyak 2.655 orang.

Lombardy, wilayah Italia utara di sekitar Milan yang paling parah dilanda virus corona, masih berada dalam keadaan kritis. Di wilayah itu, terdapat 3.095 kematian dan 25.515 kasus.

Kalangan pesohor Italia juga semakin banyak yang melapor terinfeksi corona.

Tim juara sepak bola Seri A Italia, Juventus, mengatakan pada Sabtu bahwa striker-nya asal Argentina, Paulo Dybala, dinyatakan positif COVID-19 tetapi tidak memiliki gejala.

Dybala sejauh ini menjadi salah satu bintang olahraga paling terkenal yang terinfeksi virus corona baru.

Sumber: Reuters

Baca juga: Amazon akan setop sejumlah pengiriman ke Italia dan Perancis

Baca juga: Paolo Maldini dan puteranya Daniel positif terjangkit COVID-19

Baca juga: PM Conte: Italia bersiap-siap perpanjang "lockdown"

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020