Kekhawatiran atas penyebaran virus COVID-19 ini telah meluas dan menyebabkan penurunan harga saham di pasar modal seluruh dunia
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua hari terakhir karena pelaku pasar keuangan menyikapi perkembangan global.

"Ini karena sentimen negatif dan terjadi karena semua pasar modal di seluruh dunia berkaitan," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Baca juga: IHSG anjlok dan kembali terkena pembekuan sementara

Wimboh mengatakan kekhawatiran atas penyebaran virus COVID-19 ini telah meluas dan menyebabkan penurunan harga saham di pasar modal seluruh dunia.

Meski demikian, ia mengharapkan para pengusaha yang mempunyai portofolio di pasar keuangan global tidak perlu panik karena OJK sudah mempunyai langkah antisipasi.

"Kita punya protokol yang transparan, langkah yang kita lakukan oleh OJK dan bursa untuk perdagangan di pasar modal, kalau sampai ini terjadi penurunan berikutnya, kita punya langkahnya" ujarnya.

Selain itu, pemerintah bersama Bank Indonesia dan OJK berupaya melakukan sejumlah relaksasi kebijakan sebagai stimulus agar kondisi perekonomian tidak terdampak terlalu dalam.

"Upaya ini tidak hanya di Indonesia, tapi juga seluruh dunia harus melakukan hal yang sama, karena semua bisnis ini saling berkaitan," kata Wimboh.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi anjlok dan kembali terkena pembekuan sementara (trading halt) selama 30 menit pada pukul 09.15 WIB karena melemah hingga lebih dari lima persen.

IHSG dibuka melemah 245,17 poin atau 5,01 persen ke posisi 4.650,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 50,62 poin atau 6,58 persen menjadi 719,02.

BEI sudah kembali membuka perdagangan saham pada pukul 09.45 WIB. IHSG terpantau masih bergerak melemah di kisaran 4,5 persen hingga 4,9 persen.

Sementara itu, perdagangan IHSG pada Kamis sore (12/3) ditutup terkoreksi tajam ke level 4.895,7 dan sempat diberhentikan akibat menyentuh level lebih dari lima persen.

Baca juga: IHSG anjlok dan bursa saham ditutup lebih awal, ini tanggapan OJK
Baca juga: OJK jelaskan tiga faktor penyebab pasar modal tertekan

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020