Jakarta (ANTARA) - Api untuk Olimpiade Tokyo 2020 dinyalakan di kota tua Olimpia, Kamis, di tengah isolasi untuk kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena Yunani telah mencatat kematian pertama akibat virus corona.

Dengan larangan dihadiri penonton, seorang aktris berpakaian pendeta Yunani kuno menyalakan api menggunakan sinar matahari yang direfleksikan dengan cermin cekung, mengawali pawai obor selama sepekan di Yunani sebelum api tersebut diserahkan kepada penyelenggara di Tokyo pada 19 Maret mendatang.

Baca juga: Jepang bantah Olimpiade 2020 ditunda 1-2 tahun

Baca juga: Olimpiade bisa ditunda 1-2 tahun jika Tokyo 2020 urung digelar


"Hari ini menandai awal perjalanan api Olimpiade ke Jepang," kata Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach seperti dikutip AFP, Kamis.

"Ketika api kembali ke Tokyo setelah 56 tahun, semoga menerangi jalan di seluruh negeri," katanya.

Dengan virus corona yang menyebabkan efek tsunami dalam dunia olahraga, keraguan semakin meningkat apakah Olimpiade bisa diselenggarakan sesuai jadwal 24 Juli - 9 Agustus 2020.

Baca juga: Haruskah Olimpiade 2020 dibatalkan? Ini opsi dan konsekuensinya

Baca juga: Presiden IOC tampik anggapan pembatalan dan penundaan Olimpiade Tokyo


Namun, panitia penyelenggara telah menegaskan bahwa Olimpiade akan berlangsung sesuai rencana dan IOC mengatakan belum ada pembicaraan mengenai pembatalan atau penundaan.

IOC mengatakan akan berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang sekarang sudah resmi mengklasifikasi wabah tersebut sebagai pandemik, demikian AFP.


 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020