Jakarta (ANTARA) - Kegiatan belajar-mengajar di 375 sekolah baik TK, SD, SMP maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) terpaksa harus diliburkan karena terdampak banjir yang mengepung Jakarta sejak Selasa dini hari.

"Sekolah yang hari ini terdampak ada 375 sekolah, kira-kira 4,7 persen dari total sekolah yang ada di Jakarta," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menyampaikan perkembangan dampak banjir di Pos Pantau Manggarai, Selasa.

Meski pada hari ini sebanyak 4,7 persen dari seluruh sekolah di Jakarta diliburkan, Anies belum mengetahui kebijakan tersebut masih diterapkan atau tidak pada esok hari.

"Ditentukan pada malam ini. Berbeda-beda. Ada (sekolah) yang terkena (banjir) hanya 20 sentimeter, ada juga yang tinggi. Malam ini akan ada data akhir dan dari situ akan ditentukan," kata Anies.

Baca juga: Istana tidak banjir, hanya air mau masuk drainase
Baca juga: Tiga puluh titik genangan Jakarta surut


Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta tercatat ada tujuh jenis sekolah yang harus diliburkan akibat banjir, yaitu SD, SMP, SMA, SMK, Sekolah Luar Biasa (SLB) , TK/PAUD/KB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Tidak hanya sekolah yang terdampak banjir, sebanyak 12.000-15.000 pengungsi tercatat menjadi korban dari banjir yang terjadi sejak Selasa dini hari.

Pemprov DKI Jakarta telah mengevakuasi warga ke 74 titik posko evakuasi yang terdaftar hingga Selasa sore.

BPBD DKI mengatakan banjir yang kembali melanda Jakarta berasal dari curah hujan yang tinggi hingga ekstrem dengan intensitas 278 mm/hari.
Baca juga: Menteri PUPR: Banjir ibu kota tanggung jawab bersama
Baca juga: Pengusaha peti kemas Jakarta rugi ratusan miliar akibat banjir
Baca juga: TransJakarta pastikan layanan intergrasinya normal

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020