Jakarta (ANTARA) - PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek mobil Honda di Indonesia menyatakan bahwa virus corona yang mewabah beberapa waktu terakhir tak terlalu mempengaruhi produksi maupun rantai pemasokan (supply chain) Honda.

"So far tidak (mengganggu supply chain) di Honda ya. Saya enggak tahu kalau di tempat (perusahaan otomotif) lain," kata Business Innovation Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy saat ditemui di Sunter, Jakarta Utara, Sabtu.

Lebih lanjut, Yusak mengatakan bahwa pabrik Honda yang terletak di China seperti wilayah terdampak Wuhan, juga akan segera beroperasi seperti sediakala pada Senin (17/2).

"Tanggal 17 besok pabrik di Wuhan mulai start ya. Paling cepat tanggal 17," ujar dia.

Baca juga: "Honda Skill Contest 2020", cara HPM tingkatkan kualitas SDM

Baca juga: Honda Jazz 2020 mulai dijual di Jepang


Meski tak terlalu berdampak secara langsung, Yusak memastikan rantai pemasokan Honda di beberapa negara tak akan terputus karena wabah virus ini.

"Makanya kita harus ada risk management action di supply chain, ya. Kalau di (pemasokan) massal kita harus jalan, kita kan ada di Thailand, Jepang, dan lainnya. Supply chain itu enggak boleh putus," jelas dia.

"Risk management action itu berat sekali ya. Kalau itu berlarut larut ya kita lihat saja nanti. So far kita memonitoring terus hour by hour progress-nya seperti apa," pungkasnya.

Sebelumnya pada awal Desember 2019, muncul sebuah wabah baru di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China dengan gejala mirip flu dan pneumonia berat.

Virus corona berjenis SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 itu telah menginfeksi lebih dari 60.000 orang dan menyebabkan kematian 1.383 jiwa per Jumat (14/2).

Sejumlah pabrik otomotif yang beroperasi di China pun terpaksa harus diberhentikan sementara untuk mencegah perluasan wabah tersebut.

Baca juga: Corona hambat pasokan komponen otomotif General Motors AS

Baca juga: Honda rilis Civic Hatchback RS, harganya Rp 499 juta

Baca juga: Ini dampak virus corona terhadap industri mobil global
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020