Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mempertimbangkan akan mengirim imbauan melalui SMS yang disebarluaskan kepada pengguna ponsel, atau lazim disebut SMS blast, guna mengajak masyarakat agar tidak mempercayai informasi yang tidak jelas kebenarannya terkait virus corona.

"Kita sedang siapkan supaya (informasi) di-blast (sebarluaskan melalui SMS)," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, usai jumpa pers tentang virus corona di kompleks kementerian, Senin.

Kominfo menjaring 54 hoaks tentang virus corona di media sosial dan platform berkirim pesan pada periode 23 Januari-3 Februari. Kementerian menyatakan mereka juga bekerja sama dengan penyelenggara platform digital untuk mengatasi hoaks tentang corona.

Baca juga: Kominfo temukan 54 hoaks terkait corona

Baca juga: Menkominfo minta warganet tidak sebarkan hoaks virus corona


Johnny meminta masyarakat yang mengetahui bahwa informasi tersebut adalah hoaks untuk memberi informasi yang benar dan menyebarkannya ke orang lain.

"Kalau hanya dari Kominfo, tidak akan mencapai semua," kata Johnny.

Kominfo meminta masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi yang beredar dari sumber-sumber yang resmi, antara lain situs Kementerian Kesehatan kemkes.go.id dan Kementerian Luar Negeri kemlu.go.id.

Pemerintah sudah melakukan beberapa langkah untuk mencegah penyebaran virus corona ke Indonesia, antara lain mengkarantina warga negara Indonesia yang dipulangkan dari China di Natuna.

Pemerintah akan menutup penerbangan dari dan menuju China mulai Rabu (5/2) pukul 00.00. Selain itu, untuk sementara kebijakan bebas visa dan visa on arrival untuk warga negara China yang tinggal di daratan China dicabut.

Baca juga: RUU PDP akan berpengaruh ke masyarakat

Baca juga: Kominfo pastikan ibu kota baru adopsi 5G

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020