Jakarta (ANTARA) - Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat kota Seoul. Tempat ini dikenal sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, termasuk untuk para penggemar yang ingin melihat idola K-pop dari dekat.

Para idola K-pop sering datang ke bandara dengan sangat bergaya mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mereka biasanya wara-wiri di sana ketika akan memulai tur atau melakukan promosi di negara lain.

Baca juga: Mengapa ada penggemar K-pop yang jadi "sasaeng"?

Tak lama mereka tiba dengan van, ajang pemotretan di bandara dimulai. Para fotografer sambil terburu-buru mengeluarkan kamera lalu mengabadikan gambar para idola yang datang.

Laman Korea Herald menyebut, terkadang media hiburan sudah diberitahu agensi soal kedatangan artis mereka. Harapannya agar sang artis apalagi yang kurang dikenal bisa diliput.

Praktik ini telah menjadi norma industri selama bertahun-tahun, karena semakin banyak idola K-pop sekarang membanggakan tur global yang lebih besar di seluruh dunia.

Istilah "fesyen bandara," juga ikut tercipta karena penampilan idola di luar panggung memberikan inspirasi bagi banyak orang termasuk penggemar.

Para penggemar memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil gambar dan memberikan hadiah atau sekedar menyapa (jika mereka beruntung) pada idola mereka.

Baca juga: Youngjae GOT7 diteror "sasaeng", JYP ancam menuntut

Namun, masalah mulai muncul ketika penggemar obsesif atau dikenal sebagai "sasaeng," mengikuti idola mereka melewati bagian imigrasi bandara dan ke ruang keberangkatan, di mana banyak artis atau agensi menunggu sebelum menaiki pesawat.

Seorang penggemar anonim mengaku pernah diberitahu salah satu anggota favoritnya di grup idola bahwa beberapa artis ingin dibiarkan sendirian setelah melewati imigrasi.

Dia menjelaskan, para idola biasanya duduk di salah satu sudut setelah melewati bagian imigrasi, karena tidak ada jalan keluar sampai pesawat mendarat di tujuan mereka.

“Setelah imigrasi di bandara, tidak ada jalan keluar. Tidak ada tempat lain untuk pergi. Anda bisa melihat mereka terpojok. Anda seperti kucing dan mereka adalah tikus di sudut, ” kata penggemar itu.

Baca juga: JYP Entertainment bawa kasus "sasaeng fans" GOT7 ke ranah hukum

Mengetahui idola mereka terjebak, ada saja pihak lain siap mengeksploitasi, misalnya menjual informasi penerbangan kepada mereka yang ingin berada sedekat mungkin dengan idola mereka.

Pemberian informasi sebagian besar terjadi melalui Twitter. Anda bisa mencari beberapa tanda pagar yang tepat untuk mengarah ke akun yang tampaknya secara terbuka menjual informasi pribadi.

Terkadang, bukan hanya bintang K-pop yang pengalaman terbangnya yang ketahuan, tetapi penumpang lain yang berada di penerbangan yang sama.

Pada tahun 2018, maskapai Korean Air pernah bermasalah sebelum lepas landas ketika para penggemar grup Wanna One naik ke pesawat untuk melihat grup itu lalu meminta pengembalian dana dan meninggalkan pesawat.

Seorang pejabat di Korean Air mengatakan inilah salah satu alasan perusahaan mulai memberlakukan biaya tambahan sebesar 200.000 won atau setara Rp2,3 juta sejak tahun lalu pada mereka yang memutuskan tidak jadi naik pesawat pada menit terakhir setelah melewati imigrasi.


Baca juga: Penguntit mendekati saat naik pesawat, Nayeon TWICE dilindungi polisi

Baca juga: Bandara Seoul punya robot pemandu

Baca juga: Jihyo TWICE terluka saat dikerubungi fans, JYP beri peringatan

 

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020