Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup melemah seiring revisi proyeksi ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

Rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,22 persen di level Rp13.669 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.639 per dolar AS.

"Euforia pasar tentang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di 22-23 Januari meredup, setelah data eksternal yang cukup kuat," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.

Walaupun banyak pengamat yang mengatakan Bank Indonesia masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan pada 5 persen, ada pula pengamat yang memperkirakan bank sentral akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen.

Baca juga: Ekonomi RI lebih kuat dibandingkan negara lain, ini indikatornya

Dari eksternal memperlihatkan IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,3 persen dari 3,4 persen pada Oktober 2019 lalu.

IMF juga memangkas perkiraan untuk 2021 sebesar 0,2 persen menjadi 3,4 persen, mempertimbangkan perlambatan di India dan pasar negara berkembang lainnya.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp13.644 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak pada kisaran Rp13.643 per dolar AS hingga Rp13.675 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.658 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.654 per dolar AS.

Baca juga: IHSG ditutup melemah terbawa koreksi bursa Asia

Baca juga: Bursa saham Seoul melemah, Indeks KOSPI ditutup jatuh 1,01 persen

Baca juga: Bursa Saham Filipina ditutup anjlok 85,95 poin




 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020