Lampard sudah delapan kali kalah bersama Chelsea, tetapi entah kenapa dia tidak dianggap dalam masalah besar, mungkin karena Lampard orang Inggris
Jakarta (ANTARA) - Manajer Chelsea Frank Lampard angkat bicara setelah namanya disebut dalam perdebatan nasib sejawatnya di Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer.

Dalam program Sky Sports pada Minggu (19/1) dua pengamat Roy Keane dan Jamie Carragher berdebat mengenai pantaskah Solskjaer diberi waktu lebih dalam menangani Manchester United di tengah performa yang tak kunjung menanjak.

Carragher awalnya menilai Solskjaer tidak cukup "besar" untuk menangani tim sekelas MU yang lantas direspon Keane bahwa pelatih asal Norwegia itu pantas diberi kesempatan dan waktu lebih, sambil menyinggung nama Lampard.

Baca juga: Solskjaer: jika saja ada sedikit sentuhan akhir berkualitas...

"Frank Lampard di Chelsea misalnya, saya melihat mereka main semalam, dengan skuat baik, tapi gagal meraih hasil positif," kata Keane menunjuk kekalahan yang diderita Chelsea di kandang Newcastle United.

"Lampard sudah delapan kali kalah bersama Chelsea, tetapi entah kenapa dia tidak dianggap dalam masalah besar, mungkin karena Lampard orang Inggris, tapi saya pribadi menilai ia memang pantas diberi waktu sebagaimana Ole," ujar mantan kapten MU itu.

Menanggapi perdebatan itu, Lampard menyatakan menghormati pendapat Keane dan Carragher namun sepakat bahwa waktu dan kesempatan memang sesuatu yang selalu diinginkan setiap pelatih, tidak terkecuali dia.

Baca juga: Newcastle taklukkan Chelsea 1-0 berkat gol menit terakhir

"Saya pikir menjadi orang Inggris tidak membuat Anda bebas dari kritik, faktanya ketika saya pertama kali melatih Chelsea, banyak yang meremehkan karena saya muda, orang Inggris dan cuma punya rekam jejak setahun di Derby," kata Lampard dalam laman resmi Chelsea.

"Sebagai pelatih Anda tentu menginginkan waktu dan kesempatan, untuk bisa menata segalanya entah itu mengembangkan pemain muda maupun mendatangkan rekrutan penting. Saya harap kami berada di jalan yang benar."

Lampard kemudian memberi contoh atas apa yang dialami Juergen Klopp di Liverpool ketika pelatih asal Jerman itu diberi waktu oleh manajemen klub untuk membangun skuat yang kini dinilainya luar biasa bagus.

Baca juga: Chelsea kalah, Lampard sebut timnya tidak bisa terus andalkan Abraham

"Hasilnya mungkin kombinasi kejelian mengembangkan pemain muda dan rekrutan luar biasa, dan ia pantas dapat kredit atas itu. Itu model yang luar biasa. Ia punya waktu dan kesempatan mendatangkan pemain sesuai gaya permainannya," ujarnya.

"Saya pikir tidak perlu ada pemenang dari perdebatan itu. Terpenting bagi saya bekerja untuk bisa menerjemahkan skenario terbaik di Chelsea," pungkas Lampard.

Skenario terbaik itu bakal mendapat ujian ketika Lampard memimpin Chelsea menjamu Arsenal dalam derbi London laga pekan ke-24 di Stamford Bridge, Rabu dini hari WIB nanti.

Lampard berharap bisa membawa Chelsea kembali ke jalur kemenangan setelah akhir pekan lalu kalah akibat gagal mengantisipasi peluang menit terakhir Newcastle.

Baca juga: Jadwal Liga Inggris tengah pekan ini, derbi London di Stamford Bridge

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020