Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PPP, Arwani Thomafi, menilai langkah menaikan ambang batas parlemen alias parliamentary treshold akan berpotensi banyak suara yang diberikan masyarakat dalam Pemilu, akan hangus.

"Kalau PT dinaikkan, maka akan semakin berpotensi suara yang akan hangus semakin banyak, suara masyarakat tidak menjadi kursi," kata dia, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, terkait PT, kita dihadapkan pada bagaimana meningkatkan kualitas demokrasi salah satunya indikator demokrasi Pemilu semakin berkualitas adalah kehadiran warga di TPS untuk memberikan suaranya.

Ia menilai kehadiran warga negara dalam TPS yang nantinya akan menjadi suara dan kursi hasil konversi suara yang sebenarnya menjadi penting bagi terealisasikannya aspirasi masyarakat.

"Jangan sampai masyarakat datang ke TPS tapi justru banyak suara yang hangus dan tidak menjadi kursi. Ini menjadi penting kita perhatikan kalau PT ini dinaikkan maka akan semakin berpotensi juga suara yang akan hangus dan semakin banyak suara masyarakat tidak menjadi kursi," ujarnya.

Ia mencontohkan kalau PT dinaikkan menjadi lima persen, berapa partai yang minimal mendapatkan suara lima persen maka akan semakin besar yang tidak menjadi kursi sehingga suara masyarakat akan sia-sia.

Selain itu, dia mengatakan terkait usulan PDIP yang ingin mengubah sistem Pemilu dari proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup, pasti berdasarkan argumentasi yang kuat. "Khan tidak mungkin usulan itu dihasilkan dalam forum Rakernas kalau tidak berdasarkan pertimbangan matang," katanya.

Menurut dia, evaluasi terkait sistem Pemilu itu bisa jadi terkait pelaksanaan Pemilu sistem proporsional terbuka menghabiskan banyak biaya politik.

Ia menilai usulan itu menjadi satu hal yang mungkin dibahas dalam revisi UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020