Jakarta (ANTARA) - Atase Pertahanan TNI yang berada di Iran siap memberikan tempat penampungan sementara bagi Warga Negara Indonesia (WNI) menyusul konflik yang terus memanas antara Iran dengan Amerika Serikat (AS).

"Ya memberikan tempat penampungan sementara di kantor Athan (Atase Pertahanan) kantor pemerintahan ya Athan jumlahnya hanya beberapa orang Atase Darat, Laut, Udara, sama pembantunya sudah itu saja. Kan tidak mungkin melakukan tindakan apa-apa kecuali memberikan tempat penampungan," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.

Baca juga: Pemerintah RI siap evakuasi WNI di Iran

Baca juga: Fadli Zon: Indonesia harus siapkan rencana amankan WNI di Iran


Langkah tersebut dilakukan terkait memanasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran pascaserangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Irak, Rabu (8/1) kemarin. Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa jumlah Athan Indonesia di Iran tidak banyak.

Mengenai dampak memanasnya hubungan AS dan Iran bagi Indonesia, Sisriadi meminta kepada masyarakat untuk berdoa agar tidak berimbas ke Indonesia.

"Jadi kita sebagai negara cinta damai tentu berdoa. Khususnya TNI tidak punya legitimasi untuk diplomasi. Diplomasi urusannya pemerintah," tutur Sisriadi.

Sementara itu, Pemerintah Republik Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran mempertimbangkan meningkatnya eskalasi kondisi keamanan di negara itu setelah tewasnya petinggi militer Iran akibat serangan AS.

Baca juga: Indonesia berharap ketegangan di Iran segera mereda

Baca juga: Indonesia akan evakuasi WNI di Iran ketika ada serangan balasan


Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, mengatakan Pemerintah RI siap mengevakuasi WNI di Iran dan seluruh persiapan untuk evakuasi WNI saat ini sudah matang.

"Kita siap, jadi semuanya sudah matang, semuanya tentunya akan terkait dengan situasi setempat ya, mudah-mudahan teman-teman situasi tidak akan lebih dari sekarang," katanya.

Ia mengatakan sampai saat ini terus melakukan komunikasi dengan semua pihak yang terkait.

Pihaknya mempersiapkan segala sesuatu yang potensial berdampak langsung terhadap WNI dan terus berkomunikasi dengan kepala perwakilan RI di negara-negara kawasan teluk termasuk Iran, Irak, maupun negara-negara yang potensial terdampak lainnya jika eskalasi terus berlanjut.

“Kontigency plan sudah selesai dengan semua backupnya sudah disiapkan, sebagai antisipasi outline semua sudah ada dirilisnya Kemenlu, jadi kita juga memberikan imbauan kepada WNI jika sewaktu-waktu memerlukan bantuan jangan sungkan-sungkan menghubungi hotline yang ada di Kemenlu,” katanya.

Baca juga: Garuda alihkan penerbangan Eropa dari ruang udara Iran

Baca juga: WNI di Iran dan Irak diminta tingkatkan kewaspadaan


Pemerintah kata dia juga sudah mengaktifkan crisis center sebagai langkah antisipatif sebab saat ini di Iran tercatat ada lebih dari 400 WNI.

Meskipun itu adalah angka resmi namun Retno meyakini ada banyak WNI yang tidak melaporkan keberadaannya di negara itu sehingga pihaknya mengantisipasi jumlah yang kemungkinan lebih dari 400. Sementara di Irak jumlah WNI dilaporkan sebanyak 800 orang.

Baca juga: Skenario perang Amerika Serikat dan Iran

Baca juga: Bertemu Panglima TNI, Menlu bahas evakuasi ratusan WNI dari Iran

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020