Tanda ikhlas yang keempat, yakni disanjung tidak terbang dan saat dicaci tidak tumbang, dipuji tidak melambung dan saat dicerca tidak murung
Padang (ANTARA) - Ribuan umat Islam antusias mengikuti pengajian Ustadz Dr. Abdul Somad, Lc, MA di Masjid Baiturrahmah Aie Pacah Padang, Kamis (2/1) malam.

Ustadz Abdul Somad yang dikenal dengan sebutan UAS itu, hadir dan menyapa jamaah, tepat pukul 21.45 WIB dan kemudian menyampaikan tausiah berjudul "Tanda-Tanda Orang Ikhlas".

Dalam ceramahnya, UAS menyampaikan lima tanda-tanda orang ikhlas, yakni doanya tidak berbeda saat dalam keadaan susah maupun senang, lapang maupun sempit, tidak ada beda seseorang beribadah, baik saat di depan orang lain maupun di belakang orang lain. Dalam hal itu,ia mencontohkan seseorang yang di masjid shalat secara khusyuk namun saat di rumah sendirian shalatnya tergesa-gesa.

Bagi seseorang yang ikhlas ibadah shalat, kata dia, apa yang dilaksanakannya sama dengan pada keadaan apapun.

Ia juga mengatakan saat seseorang memberikan sesuatu, tidak ada perbedaan dengan sewaktu ada keinginan atau tidak.

Baca juga: UAS hadiri pembukaan pesantren alumni Gontor di Selangor

Tidak ada niat khusus, katanya, saat ada tujuan ataupun tidak arena kedua halnya sama, yang artinya seseorang melakukan sesuatu semata-mata karena mengharapkan rida Allah SWT.

"Tanda ikhlas yang keempat, yakni disanjung tidak terbang dan saat dicaci tidak tumbang, dipuji tidak melambung dan saat dicerca tidak murung," ujar UAS didepan lebih dari 3.000 umat yang memenuhi Masjid Baiturrahmah Aie Pacah Padang itu.

Hal itu, kata dia, berlaku bagi pejabat atau pimpinan yang memiliki amanah, di mana baik saat menjabat maupun tidak sikapnya tetap sama, seperti dalam hal keramahan menyapa dan senyum.

Mereka yang ikhlas, katanya, tidak akan takut kehilangan jabatan karena percaya telah menjadi skenario Allah SWT.

Ia juga menyebut tanda orang ikhlas, yakni berserah diri dan selalu bersyukur. Seseorang yang telah berada pada tahap itu amat percaya pada Allah SWT dan selalu berikhtiar serta berserah diri kepada-Nya.

Selain itu, katanya, ia terus membela keimanan dan ketaatan kepada Allah dalam kondisi apapun.

Baca juga: Ustad Abdul Somad kunjungi Makam Sunan Kudus

Pada kegiatan yang diinisiasi Hijrah Community Indonesia (HCI) Sumbar itu, UAS tetap dengan gaya ceramahnya yang sambil berkelakar secara cerdas.

UAS yang didampingi ustadz kondang Sumbar, Jel Fatullah, juga cukup dominan menggunakan Bahasa Minangkabau sehingga membuat jamaah antusias mendengarkan tausiah selama lebih kurang 60 menit tersebut.

Rektor Unbrah Prof. Dr.Ir. Musliar Kasim, M.S. mengapresiasi kedatangan UAS di masjid setempat serta kehadiran ribuan umat memenuhi masjid.

"Meski lelah dan telah bertausiah di berbagai kota, UAS tetap semangat menyampaikan tausiah di Masjid Baiturrahmah," katanya.

Ia mengharapkan ribuan umat tetap hadir dalam kegiatan di masjid tersebut pada masa mendatang. Misalnya, shalat lima waktu berjamaah di masjid yang diresmikan Jusuf Kalla pada 2017 tersebut.

Pada tausyiah UAS di Masjid Baiturrahmah tersebut, hadir juga Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, sejumlah pejabat Pemprov Sumbar dan Pemkot Padang, Anggota DPRD, tokoh masyarakat, dan ulama.

Menurut Ketua Takmir Masjid  Baiturrahmah Aie Pacah Padang yang menjadi pemandu acara itu, Jemkhairil, M.Ag. kehadiran jamaah ini di luar perkiraan penyelenggara karena sejatinya acara tersebut lebih dikhususkan untuk kaum akhwat.

Meskipun demikian, pihaknya berterima kasih atas kehadiran jamaah dan berharap umat yang mengikuti kegiatan UAS itu mendapat berkah.

Kegiatan UAS diawali dengan pengajian Quran, disambung tausiah singkat Ustadz Jel Fatullah, pemungutan infak, sedangkan pada akhir pengajiannya, UAS mengajak jamaah beristighfar dan berdoa. Kegiatan rampung lewat tengah malam.

Baca juga: Ustadz Abdul Somad ajak masyarakat Pontianak jaga persatuan
Baca juga: Persatuan umat diserukan UAS dari Bangka Belitung
Baca juga: Ustadz Abdul Somad nyatakan banyak belajar dari ulama Minangkabau

 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020