Proyek ini didanai 100 persen dari pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Medan (ANTARA) - PT PLN (Persero) memaparkan progres proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (_LTA) Asahan 3di Sumatera Utara yang termasuk dalam Program Pembangunan Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) 35.000 MW.

General Manager PT PLN Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera Weddy B. Sudirman melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Medan, Kamis, menyebutkan proyek pembangunan PLTA Asahan 3 tersebut berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Asahan dan Kabupaten Tobasa.

"Saat ini progres pembangunan PLTA Asahan 3 telah mencapai 3,78 persen per November 2019 dengan pekerjaan land clearing for access road, excavation, dan blasting di lokasi tunnel work adit 1. Jangka waktu pekerjaan selama 48 bulan atau ditargetkan selesai pada 2023," katanya.

Ia mengatakan, pembangunan proyek PLTA Asahan 3 mengadopsi sistem kontrak pekerjaan bersifat Engineer Leading, dengan Nippon Koei & Associated sebagai Konsultan Engineering sekaligus sebagai Konsultan supervisi konstruksi.

Proyek ini didanai 100 persen dari pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Baca juga: PLTA Asahan 3 direncanakan selesai empat tahun

Dengan memanfaatkan aliran air Sungai Asahan, PLTA Asahan 3 dengan total kapasitas 174 MW merupakan pembangkit hydro dengan tipe Run-off River yang mana aliran air masuk melalui intake kemudian dialirkan melalui saluran terbuka sepanjang 1,2 km menuju headpond.

Selanjutnya aliran air masuk ke terowongan (tunnel) sepanjang 7,8 km menuju Power House untuk memutar turbin dan aliran air keluar melalui tailrace kembali ke Sungai Asahan.

Listrik yang dihasilkan akan dihubungkan melalui Gardu Induk (GI) Simangkuk ke sistem kelistrikan Sumatera melalui jaringan transmisi 150 kV.

Dengan Pembangunan PLTA Asahan 3 ini akan membantu kelistrikan di Sumatera Bagian Utara dengan beban puncak saat ini mencapai 2.273 MW dengan berpotensi menambah jumlah pelanggan sekitar 175.000 rumah tangga serta mendukung program pemerintah untuk meningkatkan penggunaan Bauran Energi Baru dan Terbarukan secara maksimal dengan target 23% di tahun 2025.

Di sisi lain dengan pembangunan PLTA Asahan 3 pada tahap konstruksi diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam penyerapan tenaga kerja lokal serta memberi dampak positif bagi perekonomian daerah dalam masa konstruksi maupun operasi nantinya.

Pada saat beroperasi, PLTA Asahan 3 ini dapat meningkatkan pendapatan daerah berupa pajak penggunaan air dan multiplier effect terhadap kegiatan ekonomi masyarakat serta menumbuhkan sektor pariwisata di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir khususnya serta Provinsi Sumatera Utara pada umumnya.

Baca juga: BPK nilai target bauran EBT terlalu tinggi

Ia juga menyampaikan dalam upaya memberikan pelayanan ketenagalistrikan yang optimal, pihaknya menyadari sangat memerlukan dukungan dari berbagai Pihak.

Hal tersebut dapat terwujud dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 7 pemerintah daerah dan juga masyarakat dalam mempercepat kegiatan pembangunan proyek PLTA Asahan 3.

"Itu semua untuk menciptakan pembangkit yang handal dalam menerangi negeri serta menjaga pasokan listrik handal untuk Sumatera Hebat," katanya.

Pewarta: Juraidi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019