Jakarta (ANTARA) - Prancis tidak ingin bersikap seperti Amerika Serikat, menyingkirkan Huawei dari jaringan generasi terbaru 5G di negara tersebut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, dikutip dari Reuters, menyatakan tidak ingin mencap operator telekomunikasi tertentu atau negara tertentu.

Macron menyatakan hal tersebut saat menjawab pertanyaan tentang risiko keamanan dari Huawei, perusahaan asal China, saat konferensi pers bersama dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.

Menteri Ekonomi Prancis, Agnes Pannier-Runacher beberapa waktu sebelumnya menyatakan mereka tidak akan mengikuti jejak Amerika Serikat dalam menyikapi Huawei untuk jaringan 5G, meski pun negara tersebut berwenang untuk memeriksa semua penyedia perangkat dari potensi ancaman keamanan.

Prancis baru saja menetapkan harga untuk spektrum 5G yang akan dilelang mulai harga 2,17 miliar euro, jauh lebih besar dibandingkan prediksi regulator telekomunikasi negara tersebut.

Regulator telekomunikasi Prancis, Arcep, mengharapkan harga spektrum yang dialokasikan untuk jaringan 5G tidak melebihi 1,5 miliar euro.

Baca juga: Huawei luncurkan tiga gawai terbaru jelang akhir tahun

Baca juga: AS akan cabut blokir Huawei?

Baca juga: Huawei nyatakan terbuka soal 5G di ibu kota

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019