intinya kami nurunin 'cost of fund' dulu baru bisa review bunganya
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan melakukan evaluasi untuk memangkas tingkat suku bunga kredit sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Kita lihat pelan-pelan, kalau 'cost of fund' turun, kita baru berani menurunkan (suku bunga kredit). Jadi intinya, kami turunin 'cost of fund' baru bisa 'review' bunganya," ujar Direktur Keuangan BNI, Ario Bimo di sela acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019 di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5 persen pada 24 Oktober 2019 lalu tidak dapat berdampak instan terhadap penurunan suku bunga kredit.

Baca juga: BNI janji tidak naikkan bunga kredit perumahan

Ia menambahkan salah satu yang menjadi kendala dalam melakukan penurunan suku bunga kredit adalah kondisi likuiditas perbankan yang tercermin dari posisi rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR).

"LDR kami 96,6 persen. Jadi intinya kami nurunin 'cost of fund' dulu baru bisa review bunganya," ucapnya.

Dalam IBEX 2019 itu, Presiden Joko Widodo mengajak para pelaku industri perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit.

Baca juga: Indef nilai margin bunga perbankan yang tinggi tahan laju kredit

"Saya mengajak serius memikirkan untuk menurunkan suku bunga kredit. Masa negara lain sudah turun turun turun, BI rate sudah turun, banknya belum? Saya tunggu," kata Presiden.

"Kalau tepuk tangan berarti setuju, OK saya catat lagi," kata Presiden menanggapi tepuk tangan para peserta acara setelah ia menyampaikan permintaan penurunan suku bunga kredit.

Baca juga: Jokowi ajak pelaku perbankan turunkan suku bunga kredit

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019