Yunahar juga saat ini masih aktif dalam berbagai kegiatan termasuk mengurus organisasi
Jakarta (ANTARA) - Sekjen Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan aktivitas Waketum MUI Yunahar Ilyas normal meski mengalami gangguan kesehatan sebagaimana harus melakukan cangkok ginjal.

"Posisinya beliau akan cangkok ginjal. Donaturnya sudah ada dan segala sesuatunya sudah dipersiapkan tinggal menunggu waktu kira-kira Desember ditangani RS Sardjito," kata Buya Anwar ditemui di Gedung MUI, Jakarta, Selasa.

Anwar yang juga merupakan pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Yunahar mengatakan transplantasi ginjal merupakan hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang di masa kini.

Baca juga: MUI harap film Buya HAMKA lebih laris dari film Dilan

"Artinya, gangguan ginjal sudah dapat ditangani oleh teknologi medis sehingga tidak mengganggu aktivitas keseharian seseorang. Yunahar juga saat ini masih aktif dalam berbagai kegiatan termasuk mengurus organisasi dan mengisi pengajian," katanya.

"Profesor Yun sering hadir rapat. Tidak ada pergantian pengurus juga selama bisa melakukan tugasnya," katanya.

Terkait perombakan pengurus MUI, Anwar mengatakan saat ini tidak dilakukan meski sudah ada sejumlah fungsionaris yang mengemban jabatan baru. Misalnya KH Ma'ruf Amin selaku ketua umum MUI kini sudah tidak aktif karena menjabat posisi wakil presiden.

Menurut dia, kepemimpinan MUI sifatnya kolektif kolegial yang tidak tergantung pada salah satu sosok. Ketika terdapat satu pengurus berhalangan maka tugasnya dapat dibantu oleh unsur struktur lain di MUI.

Dia mencontohkan di bawah struktur ketum MUI, terdapat dua waketum yang kini diemban Yunahar Ilyas dan Zainut Tauhid Saadi.

"Tugas Pak Yun dan Pak Zainut itu sudah ada pembagian tugasnya. Biasanya yang terkait keagamaan itu Pak Yunahar sementara yang tidak terkait itu Pak Zainut Tauhid," katanya.

Baca juga: MUI kampanyekan masjid berwawasan lingkungan

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019